Lembusura
Kamis
Lembusura
Raja Brawijaya penguasa kerajaan majapahit,mempunyai seorang puti yang cantik yang bernama Dyah Ayu Pusparani.Putri ini memang benar-benar cantik sesuai dengan namanya.Banyak raja dan pangeranmelamar untuk di jadikan permaisuri.Prabu Brawijaya binggung memilih menantu.Lalu raja mengadakan sayembara siapa yang bisa merentang bu busur sakti kyai Garondayaksa dansanggup mengangkat gonh kyai Sekardelima,dialah yang berhak menikah dengan Putri Pusparani.
Para pelamar menguji kemampuannya namun tak ada yang sanggup merentang busur apalagi mengangkat gong yang besar itu.
Menjelang berakhirnya sayembara itu,dating seorang pemuda berkepala lembu yang bernama Raden Lembusura atau Raden Wimba.Dia mengikuti sayembara itu dan berhasil merentang kan busur dan mengangkat gong itu.Dengan demikian berarti Raden Lembusura berhak menikahi putrid raja Brawijaya.
Melihat kemenangan Lembusura,putrid Pusparani langsung meninggalkan Sitihinggil.Ia sangat sedih kana harus menikah dengan pemuda yang berkepala lembu tersebut.Putri itu lari kepada embannya.Dia tak mau menikah dengan manusia berkepala binatang itu ,betapa pun saktinya.Emban yang setia itu mencari akal bagaimana caranya agar putrid itu batal menikah dengan pemuda itu.Purti pusparani di saran kan mengajukan persyaratan kepada Lembusura.Syaratnya,Raden Lembusura harus bisa membuat sumur di puncak gunun Kelud.Mendengar saran embannya Dyah Pusprani sangat gembira.Dia segera menyertai ayahnya untuk menemui Lembusura.”Selamat RAden Wimba,engkau telah memenangkan sayembara dengan gemilang.”
“Terima kasih putrid akan menjadi istriku.”
“Saya tahu itu.Namun saya masih mengajukan satu syarat lagi”
“katakana putri,apa syaratmu?”
“Buatkan aku sumur di puncak gunung Kelud.Air sumur itu akan kita pakai mandi berdua setelah selesai upacara perkawinan.”
“Baiklah putri.Demi cintaku padamu,akan ku penuhi permitaanmu itu.”
Raden Wimba putra adipati Blambangan itu segera meninggalkan kraton Majapahit menuju puncakcgunung Kelud.Dengan kesaktianya,konon dia mampu mengerkakan mahluk halus untuk membantunya mengali sumur di puncak gunung Kelud.
Ternyata benar,tak lama kemudian Lembusura telah menggali cukup dalam.Melihat hal itu,Pusparani ketakutan,bagaimanapun kalau Lembusura berhasil menemukan air di sumur itu,dia harus menjadi istri Lembusura.
Prabu Brawijaya juga merasa kebingungan.Dia bisa memahami perasaan putrinya.Dewi Pusparani menangis di hadapan ayahnya,ia memohon ayahandanya bisa menolongnya.Akhirnya prbu Brawijaya berhasil menemukan caranya.Lembusura harus di timbun hidup-hidup di dalam sumur itu.Kemudian prabu Brawijaya memerintahkan seluruh prajurit yang menyertainya untuk menimbun sumur itu dengan bebatuan besar dan juga gundukan tanah yang ada di sekitar itu.Sebentar saja sumur tadi telah rata seperti semula.Lembusura tertimbun di dasarnya
Meskipun begitu kerena dia sakti,dia masih bisa sempat mengancam kepada prabu Brawijaya.
“Prabu Brawijaya,engkau raja yang licik,culas.Meskipun aku telah terpendam di sumur ini,aku masih bisa membalasmu.Yang terpendam ini adalah ragaku bukan nyawaku.Ingat-ingatlah,setiap 2 windu sekalicaku akan merusak tanahmu dan seluruh yang hidup di kerajaanmu”.
Setelah suara itu hilang,sejumlah prajurit yang melihat itu ketakutan dan begitu pula prabu Brawijaya serta putrinya,setelah itu prabu Brawijaya memerintahkan untuk membuat tanggul pengaman.Tanggul itu sekarang disebut gunung Pegat.
Hingga sekarang ini jika gunung Kelud meletus di anggap sebagai amukan Lembusura untuk membalas dendam atas kelicikan prabu Brawijaya.
Para pelamar menguji kemampuannya namun tak ada yang sanggup merentang busur apalagi mengangkat gong yang besar itu.
Menjelang berakhirnya sayembara itu,dating seorang pemuda berkepala lembu yang bernama Raden Lembusura atau Raden Wimba.Dia mengikuti sayembara itu dan berhasil merentang kan busur dan mengangkat gong itu.Dengan demikian berarti Raden Lembusura berhak menikahi putrid raja Brawijaya.
Melihat kemenangan Lembusura,putrid Pusparani langsung meninggalkan Sitihinggil.Ia sangat sedih kana harus menikah dengan pemuda yang berkepala lembu tersebut.Putri itu lari kepada embannya.Dia tak mau menikah dengan manusia berkepala binatang itu ,betapa pun saktinya.Emban yang setia itu mencari akal bagaimana caranya agar putrid itu batal menikah dengan pemuda itu.Purti pusparani di saran kan mengajukan persyaratan kepada Lembusura.Syaratnya,Raden Lembusura harus bisa membuat sumur di puncak gunun Kelud.Mendengar saran embannya Dyah Pusprani sangat gembira.Dia segera menyertai ayahnya untuk menemui Lembusura.”Selamat RAden Wimba,engkau telah memenangkan sayembara dengan gemilang.”
“Terima kasih putrid akan menjadi istriku.”
“Saya tahu itu.Namun saya masih mengajukan satu syarat lagi”
“katakana putri,apa syaratmu?”
“Buatkan aku sumur di puncak gunung Kelud.Air sumur itu akan kita pakai mandi berdua setelah selesai upacara perkawinan.”
“Baiklah putri.Demi cintaku padamu,akan ku penuhi permitaanmu itu.”
Raden Wimba putra adipati Blambangan itu segera meninggalkan kraton Majapahit menuju puncakcgunung Kelud.Dengan kesaktianya,konon dia mampu mengerkakan mahluk halus untuk membantunya mengali sumur di puncak gunung Kelud.
Ternyata benar,tak lama kemudian Lembusura telah menggali cukup dalam.Melihat hal itu,Pusparani ketakutan,bagaimanapun kalau Lembusura berhasil menemukan air di sumur itu,dia harus menjadi istri Lembusura.
Prabu Brawijaya juga merasa kebingungan.Dia bisa memahami perasaan putrinya.Dewi Pusparani menangis di hadapan ayahnya,ia memohon ayahandanya bisa menolongnya.Akhirnya prbu Brawijaya berhasil menemukan caranya.Lembusura harus di timbun hidup-hidup di dalam sumur itu.Kemudian prabu Brawijaya memerintahkan seluruh prajurit yang menyertainya untuk menimbun sumur itu dengan bebatuan besar dan juga gundukan tanah yang ada di sekitar itu.Sebentar saja sumur tadi telah rata seperti semula.Lembusura tertimbun di dasarnya
Meskipun begitu kerena dia sakti,dia masih bisa sempat mengancam kepada prabu Brawijaya.
“Prabu Brawijaya,engkau raja yang licik,culas.Meskipun aku telah terpendam di sumur ini,aku masih bisa membalasmu.Yang terpendam ini adalah ragaku bukan nyawaku.Ingat-ingatlah,setiap 2 windu sekalicaku akan merusak tanahmu dan seluruh yang hidup di kerajaanmu”.
Setelah suara itu hilang,sejumlah prajurit yang melihat itu ketakutan dan begitu pula prabu Brawijaya serta putrinya,setelah itu prabu Brawijaya memerintahkan untuk membuat tanggul pengaman.Tanggul itu sekarang disebut gunung Pegat.
Hingga sekarang ini jika gunung Kelud meletus di anggap sebagai amukan Lembusura untuk membalas dendam atas kelicikan prabu Brawijaya.
0 komentar to “Lembusura”
=