Menghindari Kebotakan Dini

Jumat

Ahli bedah restorasi rambut dari Inggris memberikan beberapa langkah sederhana untuk membantu mengurangi kerontokan rambut, yaitu:


1. Jangan lewatkan waktu sarapan


Rambut terdiri dari keratin, yaitu zat yang memberinya kekuatan. Terlalu sedikit protein akan mempengaruhi tingkat keratin, sehingga menyebabkan rambut kehilangan tenaga dan berhenti tumbuh.
“Sarapan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan protein dalam tubuh, dengan makanan seperti ikan, telur, ayam, daging merah,” kata Philip Kingsley, konsultan trichologist.

2. Makan kacang-kacangan




Kurangnya zat besi bisa menyebabkan rambut rontok. Jika Anda tidak memiliki cukup zat besi, maka kadar feritin akan turun, yang merupakan molekul penyimpan zat besi dalam tubuh.
Hal ini pada gilirannya akan mengganggu pertumbuhan rambut normal dan meningkatkan kerontokan rambut. Makan makanan kaya zat besi seperti kacang-kacangan, daging merah, sayuran hijau tua dan buah-buahan kering, ini akan membantu mengurangi rambut rontok berlebihan.


3. Berhenti merokok

Penelitian menunjukkan bahwa rokok juga bisa memicu kerontokan rambut. Hal ini karena rokok dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan merusak suplai darah ke folikel rambut. Maka berhenti merokok adalah salah satu cara untuk mencegah kebotakan.


4. Rileks


Memiliki kelebihan hormon laki-laki mungkin tidak terdengar seperti hal yang buruk, tetapi testosteron dan dihidrotestosteron (DHT) dapat memiliki efek buruk pada bagian-bagian tertentu dari folikel rambut.
Hormon tersebut meresap ke batang rambut dan menyebabkan rambut menjadi lebih tipis. Setelah rambut menyusut, dengan diameter tertentu akan berhenti tumbuh sepenuhnya. Ketika pria sedang stres, tubuh akan memproduksi hormon lebih banyak dan cenderung membuat rambut rontok. Jadi cobalah untuk rileks.


5. Jangan menyisir dengan keras


Menyisir rambut dengan keras dapat menggaruk kulit kepala dan menarik rambut keluar dari akar serta merusak folikel rambut. “Sangat penting untuk merawat kulit kepala dengan lembut ketika keramas, dan jangan menarik-narik rambut Anda dengan sikat atau sisir,” kata Dr Bessam Farjo, ahli bedah restorasi
rambut dari Manchester.


6. Jangan mewarnai rambut


Studi juga menunjukkan bahwa pewarna yang berisi bahan kimia para-phenylenediamine (PPD) dapat menyebabkan reaksi alergi parah dan dermatitis, yang dapat menyebabkan kerusakan pada folikel kulit kepala dan rambut.


kaskus

FULL STORY >>

Iskandar Dzulkarnain

Iskandar Zulkarnain, Dialah Raja Muslim yang sangat berkuasa namun saleh. Daerah taklukannya membentang dari bumi bagian barat sampai timur. Ia mendapat julukan Iskandar “Zulkarnain”. “Zul”, artinya “memiliki”, Qarnain, artinya “Dua Tanduk”. Maksudnya, Iskandar yang memiliki kekuasaan antara timur dan barat.

Dia juga telah membangun dinding besar berteknologi tinggi untuk ukuran saat itu, diantara dua Gunung. Para ahli sejarah meyakini, dinding tersebut terbuat dari besi yang dicampur dengan tembaga itu terletak tepat di pengunungan Kaukasus. Daerah itu kini disebut Georgia, negara pecahan Uni Soviet.

Secara topografis, deretan pegunungan Kaukasus itu memang terlihat memanjang dari laut Hitam sampai ke laut Kaspia sepanjang 1.200 kilometer tanpa celah. Kecuali pada bagian kecil sempit yang disebut celah Darial sepanjang 100 Meter kurang lebih. Pada bagian celah itulah Zulkarnain membangun tembok penghalang dari Ya’juj dan Ma’juj. Kisah ketokohan Iskandar Zulkarnain ini juga tertulis dalam catatan sejarah orang-orang barat. Dalam catatan tersebut diceritakan bagaimana ia berjaya meluaskan daerah taklukannya dalam masa yang sangat singkat. Oleh karena kejayaannya ini, ia diberi gelar “Alexander The Great”, Alexander Yang Agung”. Belakangan cerita ini diadaptasi ke film layar lebar oleh Sutradara Amerika Serikat, Oliver Stone, dengan judul Alexander The Great. Namun cerita dari orang-orang barat tersebut sangat bertentangan dengan yang disebutkan dalam Al-Qur’an.

Para Mufasir menyatakan, “Alexander The Great” adalah orang yang berbeda dengan tokoh yang di tulis dalam Al-Qur’an, Yakni, Iskandar Zulkarnain. Alexander Thr Great itu dalam sejarahnya tidak diberitakan pernah membangun sebuah dinding besar berteknologi tinggi untuk ukuran saat itu, yang terbuat dari besi dicampur tembaga. Bahkan, ia adalah seorang musyrik. Sejarah tidak mencatatnya sebagai seorang Raja Muslim yang taat kepada agama Tauhid.

Sejarawan Muslim yang juga ahli tafsir, Ibnu Katsir, dalam kitabnya Al-Bidayah Wan Nihayah menjelaskan, meski punya nama yang sama dan plot cerita yang sama, yaitu kekuasaannya membentang dari Barat sampai ke Timur, keduanya adalah sosok yang berbeda. Antara mereka terbentang jarak dan waktu sampai 2000 tahun. “Hanya mereka yang tidak mengerti sejarah yang bisa terkecoh oleh identitas kedua orang itu,” katanya.

Ibnu Katsir lebih jauh menjelaskan, Zulkarnain adalah nama gelar atau julukan seorang penglima penakluk sekaligus Raja saleh. Karena kesalehannya ia selalu mengajak manusia untuk menyembah Allah. Namun mereka ingkar, malah memukul tanduknya – Qarnun, yaitu rambut kepala yang di ikat – sebelah kanan, hingga ia mati. Lalu Allah menghidupkannya kembali, dan ia pun kembali berdakwah. Tetapi sekali lagi tanduknya yang kiri dipukul, sehingga ia mati lagi. Allah SWT menghidupkannya kembali dan menjulukinya Zulkarnain, pemilik duaTanduk, serta memberinya kekuasaan. Cerita yang sama juga di jumpai dalam kitab Jami Al-Bayan fi Tafsir Al-Qur’an, karangan Syekh Al-Aiji Asy-Syafi’i. Dalam kitab tersebut disebutkan, Zulkarnain adalah seorang hamba yang taat kepada Allah dan mengajak kaumnya menyembah Allah. Lalu mereka memukul tanduknya yang kanan hingga mati. Kemudian Allah menghidupkannya lagi, dan dia kembali mengajak kaumnya mengesakan Allah. Tetapi mereka malah memukul tanduknya yang kiri hingga mati lagi. Lalu Allah menghidupkannya lagi dan menganugrahinya kekuasaan yang tak tertandingi. Oleh karena itu ia dijuluki Zulkarnain.

Di samping kedua kitab tersebut, Mufassir Muslim Ibnu Jarir Ath-Thabari juga mengisahkannya dalam kitab tafsir Ath-Thabari. Dikatakan, Iskandar Zulkarnain adalah seorang laki-laki yang berasal dari Romawi, ia anak tunggal seorang yang paling miskin diantara penduduk kota. Namun dalam pergaulan sehari-hari, ia hidup dalam lingkungan kerajaan, bergaul dengan para perwira dan berkawan dengan wanita-wanita yang baik dan berbudi serta berakhlak mulia.

Imam Al-Qurtubi dalam kitab tafsir Al-Qur’annya yang populer, Tafsir Al-Qurtubi, menceritakan, sejak masih kecil dan masa pertumbuhannya Iskandar berakhlak mulia. Melakukan hal-hal yang baik sehingga terangkat nama baiknya. Ia juga menjadi mulia di kalangan kaumnya, sehingga Allah berkenan memberinya kewibawaan. Setelah mencapai usia akil balig, Iskandar menjadi seorang hamba yang saleh, sehingga Allah Berfirman, “Wahai Zulkarnain, Sesungguhnya aku mengutusmu kepada umat-umat di bumi. Mereka adalah umat yang berbeda-beda bahasanya dan mereka adalah umat yang berada di segala penjuru bumi. Mereka terbagi dalam beberapa golongan.”

Mendapat amanat tersebut, Zulkarnain lalu berkata, “Wahai Tuhanku, Engkau telah menugasiku melakukan seuatu hal yang aku tidak kuasa melakukannya kecuali engkau sendiri, maka beritahukan kepadaku tentang umat-umat itu, dengan kekuatan apa aku bisa melawan mereka? Dengan kesabaran apa aku bisa menahan mereka? Dan dengan bahasa apa aku harus bicara dengan mereka? Bagaimana pula aku bisa memahami bahasa mereka sedangkan aku tidak mempunyai kemampuan.”
Kemudian Allah SWT berfirman”Aku membebanimu sesuatu yang kamu mampu melakukannya, aku akan melapangkan pendengaran dan dadamu hingga kamu bisa mendengar dan memperhatikan segala sesuatu. Memudahkan pemahamanmu sehingga kamu bisa memahami segala sesuatu, memudahkan lidahmu, hingga kamu bisa berbicara tentang sesuatu, membukakan penglihatanmu, sehingga kamu bisa melihat segala sesuatu, melipatgandakan kekuatanmu hingga tak terkalahkan oleh sesuatu apapun, menyingsingkan lenganmu, hingga tidak ada sesuatupun yang berani meyerangmu, menguatkan hatimu, hingga kamu tidak takut pada apapun, menguatkan kedua tanganmu hingga kamu bisa menguasai segala sesuatu, menguatkan pijakanmu hingga kamu bisa mengatasi segala sesuatu, memberimu kemuliaan hingga tidak ada apapun yang menakutimu, menundukkan untukmu cahaya dan kegelapan dan menjadikan salah satu tentaramu. Cahaya itu akan menjadi petunjuk di depanmu, dan kegelapan itu akan berkeliling di belakangmu”.

Sumber

FULL STORY >>

Kisah Salman Al-Farisy

Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata, “Salman al-Farisi Radhiyallahu ‘Anhu menceritakan biografinya kepadaku dari mulutnya sendiri. Kata Salman, “Saya pemuda Parsi, penduduk kota Isfahan, berasal dari desa Jayyan. Ayahku pemimpin Desa. Orang terkaya dan berkedudukan tinggi di situ. Aku adalah insan yang paling disayangi ayah sejak dilahirkan. Kasih sayang beliau semakin bertambah seiring dengan peningkatan usiaku, sehingga karena teramat sayang, aku dipingit di rumah seperti anak gadis. Aku mengabdikan diri dalam Agama Majusi (yang dianut ayah dan bangsaku). Aku ditugaskan untuk menjaga api penyembahan kami supaya api tersebut sentiasa menyala. Ayahku memiliki kebun yang luas, dengan hasil yang banyak Karena itu beliau menetap di sana untuk mengawasi dan memungut hasilnya.

Pada suatu hari ayahku pulang ke desa untuk menyelesaikan suatu urusan penting. Beliau berkata kepadaku, “Hai anakku! Bapak sekarang sangat sibuk. Karena itu pergilah engkau mengurus kebun kita hari ini menggantikan Bapak.”

Aku pergi ke kebun kami. Dalam perjalanan ke sana aku melalui sebuah gereja Nasrani. Aku mendengar suara mereka sedang sembahyang. Suara itu sangat menarik perhatianku. Sebenarnya aku belum mengerti apa-apa tentang agama Nasrani dan agama-agama lain. Karena selama ini aku dikurung bapak di rumah, tidak boleh bergaul dengan siapapun. Maka ketika aku mendengar suara mereka, aku tertarik untuk masuk ke gereja itu dan mengetahui apa yang sedang mereka lakukan. Aku kagum dengan cara mereka bersembahyang dan ingin menyertainya.

Kataku, “Demi Allah! ini lebih bagus daripada agama kami.” Aku tidak beranjak dari gereja itu sehinggalah petang. Sehingga aku terlupa untuk ke kebun. Aku bertanya kepada mereka, “Dari mana asal agama ini?”

“Dari Syam (Syria),” jawab mereka.

Setelah hari senja, barulah aku pulang. Bapak bertanyakan urusan kebun yang ditugaskan beliau kepadaku.

Jawabku, “Wahai, Bapa! Aku bertemu dengan orang sedang sembahyang di gereja. Aku kagum melihat mereka sembahyang. Belum pernah aku melihat cara orang sembahyang seperti itu. Karena itu aku berada di gereja mereka sampai petang.”

Bapa menasihati akan perbuatanku itu.

Katanya, “Hai, anakku! Agama Nasrani itu bukan agama yang baik. Agamamu dan agama nenek moyangmu (Majusi) lebih baik dari agama Nasrani itu!”

Jawabku, “Tidak! Demi Allah! Sesungguhnya agama merekalah yang lebih baik dari agama kita.”

Bapak kuatir dengan ucapanku itu. Dia takut kalau aku murtad dari agama Majusi yang kami anuti. Karena itu dia mengurungku dan membelenggu kakiku dengan rantai. Ketika aku beroleh kesempatan, kukirim surat kepada orang-orang Nasrani minta tolong kepada mereka untuk memaklumkan kepadaku andai ada kafilah yang akan ke Syam supaya memberitahu kepadaku. Tidak berapa lama kemudian, datang kepada mereka satu kafilah yang hendak pergi ke Syam. Mereka memberitahu kepadaku. Maka aku berusaha untuk membebaskan diri dari rantai yang membelengu diriku dan melarikan diri bersama kafilah tersebut ke Syam.

Sampai di sana aku bertanya kepada mereka, “Siapa kepala agama Nasrani di sini?”


“Uskup yang menjaga “jawab mereka.


Aku pergi menemui Uskup seraya berkata kepadanya, “Aku tertarik masuk agama Nasrani. Aku bersedia menjadi pelayan anda sambil belajar agama dan sembahyang bersama-sama anda.”


‘Masuklah!” kata Uskup.


Aku masuk, dan membaktikan diri kepadanya sebagai pelayan.

Setelah beberapa lama aku berbakti kepadanya, tahulah aku Uskup itu orang jahat. Dia menganjurkan jama’ahnya bersedekah dan mendorong umatnya beramal pahala. Bila sedekah mereka telah terkumpul, disimpannya saja dalam perbendaharaannya dan tidak dibagi-bagikannya kepada fakir miskin sehingga kekayaannya telah berkumpul sebanyak tujuh peti emas. Aku sangat membencinya karena perbuatannya yang mengambil kesempatan untuk mengumpul harta dengan duit sedekah kaumnya. Tidak lama kemudian dia meninggal. Orang-orang Nasrani berkumpul hendak menguburkannya.


Aku berkata kepada mereka, ‘Pendeta kalian ini orang jahat. Dianjurkannya kalian bersedekah dan digembirakannya kalian dengan pahala yang akan kalian peroleh. Tapi bila kalian berikan sedekah kepadanya disimpannya saja untuk dirinya, tidak satupun yang diberikannya kepada fakir miskin.”


Tanya mereka, “Bagaimana kamu tahu demikian?”


Jawabku, “Akan kutunjukkan kepada kalian simpanannya.”


Kata mereka, “Ya, tunjukkanlah kepada kami!”


Maka kuperlihatkan kepada mereka simpanannya yang terdiri dari tujuh peti, penuh berisi emas dan perak. Setelah mereka saksikan semuanya, mereka berkata, “Demi Allah! Jangan dikuburkan dia!”


Lalu mereka salib jenazah uskup itu, kemudian mereka lempari dengan batu.

Sesudah itu mereka angkat pendeta lain sebagai penggantinya. Akupun mengabdikan diri kepadanya. Belum pernah kulihat orang yang lebih zuhud daripadanya. Dia sangat membenci dunia tetapi sangat cinta kepada akhirat. Dia rajin beribadat siang malam. Karena itu aku sangat menyukainya, dan lama tinggal bersamanya. Ketika ajalnya sudah dekat, aku bertanya kepadanya, “Wahai guru! Kepada siapa guru mempercayakanku seandainya guru meninggal. Dan dengan siapa aku harus berguru sepeninggalan guru?”


Jawabnya, “Hai, anakku! Tidak seorang pun yang aku tahu, melainkan seorang pendeta di Mosul, yang belum merubah dan menukar-nukar ajaran-ajaran agama yang murni. Hubungi dia di sana!”

Maka tatkala guruku itu sudah meninggal, aku pergi mencari pendeta yang tinggal di Mosul. Kepadanya kuceritakan pengalamanku dan pesan guruku yang sudah meninggal itu.


Kata pendeta Mosul, “Tinggallah bersama saya.”


Aku tinggal bersamanya. Ternyata dia pendeta yang baik. Ketika dia hampir meninggal, aku berkata kepadanya, “Sebagaimana guru ketahui, mungkin ajal guru sudah dekat. Kepada siapa guru mempercayai seandainya guru sudah tiada?”


Jawabnya, “Hai, anakku! Demi Allah! Aku tak tahu orang yang seperti kami, kecuali seorang pendeta di Nasibin. Hubungilah dia!”

Ketika pendeta Mosul itu sudah meninggal, aku pergi menemui pendeta di Nasibin. Kepadanya kuceritakan pengalamanku serta pesan pendeta Mosul. Kata pendeta Nasibin, “Tinggallah bersama kami!”


Setelah aku tinggal di sana, ternyata pendeta Nasibin itu memang baik. Aku mengabdi dan belajar dengannya sehinggalah beliau wafat. Setelah ajalnya sudah dekat, aku berkata kepadanya, “Guru sudah tahu perihalku maka kepada siapa harusku berguru seandainya guru meninggal?”


Jawabnya, “Hai, anakku! Aku tidak tahu lagi pendeta yang masih memegang teguh agamanya, kecuali seorang pendeta yang tinggal di Amuria. Hubungilah dia!”

Aku pergi menghubungi pendeta di Amuria itu. Maka kuceritakan kepadanya pengalamanku. Katanya, “Tinggallah bersama kami!”.


Dengan petunjuknya, aku tinggal di sana sambil mengembala kambing dan sapi. Setelah guruku sudah dekat pula ajalnya, aku berkata kepadanya, “Guru sudah tahu urusanku. Maka kepada siapakah lagi aku akan anda percayai seandainya guru meninggal dan apakah yang harus kuperbuat?”


Katanya, “Hai, anakku! Setahuku tidak ada lagi di muka bumi ini orang yang berpegang teguh dengan agama yang murni seperti kami. Tetapi sudah hampir tiba masanya, di tanah Arab akan muncul seorang Nabi yang diutus Allah membawa agama Nabi Ibrahim. Kemudian dia akan berpindah ke negeri yang banyak pohon kurma di sana, terletak antara dua bukit berbatu hitam. Nabi itu mempunyai ciri-ciri yang jelas. Dia mau menerima dan memakan hadiah, tetapi tidak mau menerima dan memakan sedekah. Di antara kedua bahunya terdapat tanda kenabian. Jika engkau sanggup pergilah ke negeri itu dan temuilah dia!”

Setelah pendeta Amuria itu wafat, aku masih tinggal di Amuria, sehingga pada suatu waktu segerombolan saudagar Arab dan kabilah “Kalb” lewat di sana. Aku berkata kepada mereka, “Jika kalian mau membawaku ke negeri Arab, aku berikan kepada kalian semua sapi dan kambing-kambingku.”


Jawab mereka, “Baiklah! Kami bawa engkau ke sana.”


Maka kuberikan kepada mereka sapi dan kambing peliharaanku semuanya. Aku dibawanya bersama-sama mereka. Sesampainya kami di Wadil Qura aku ditipu oleh mereka. Aku dijual kepada seorang Yahudi. Maka dengan terpaksa aku pergi dengan Yahudi itu dan berkhidmat kepadanya sebagai hamba.

Pada suatu hari anak saudara majikanku datang mengunjunginya, iaitu Yahudi Bani Quraizhah, lalu aku dibelinya dari majikanku. Aku berpindah ke Yastrib dengan majikanku yang baru ini. Di sana aku melihat banyak pohon kurma seperti yang diceritakan guruku, Pendeta Amuria. Aku yakin itulah kota yang dimaksud guruku itu. Aku tinggal di kota itu bersama majikanku yang baru.

Ketika itu Nabi yang baru diutus sudah muncul. Tetapi baginda masih berada di Makkah menyeru kaumnya. Namun begitu aku belum mendengar apa-apa tentang kehadiran serta da’wah yang baginda sebarkan karena aku terlalu sibuk dengan tugasku sebagai hamba. Tidak berapa lama kemudian, Rasulullah saw. berpindah ke Yastrib.

Demi Allah! Ketika itu aku sedang berada di puncak pohon kurma melaksanakan tugas yang diperintahkan majikanku. Dan majikanku itu duduk di bawah pohon. Tiba-tiba datang anak saudaranya mengatakan, “Biar mampus Bani Qaiah! (kabilah Aus dan Khazraj).


Demi Allah! Sekarang mereka berkumpul di Quba’ menyambut kedatangan lelaki dari Makkah yang mendakwa dirinya Nabi.”


Mendengar ucapannya itu badanku terasa panas dingin seperti demam, sehingga aku menggigil karenanya. Aku kuatir akan jatuh dan tubuhku akan menimpa majikanku. Aku segera turun dari puncak ponon, lalu bertanya kepada tamu itu, “Apa kabar anda? Cubalah khabarkan kembali kepadaku!”


Majikanku marah dan memukulku seraya berkata, “Ini bukan urusanmu! Kerjakan tugasmu kembali!”

Keesokannya aku mengambil buah kurma seberapa banyak yang mampu kukumpulkan. Lalu kubawa ke hadapan Rasulullah saw.. Kataku “Aku tahu tuan orang soleh. Tuan datang bersama-sama sahabat tuan sebagai perantau. Inilah sedikit kurma dariku untuk sedekahkan kepada tuan. Aku lihat tuanlah yang lebih berhak menerimanya daripada yang lain-lain.” Lalu aku hulurkan kurma itu ke hadapannya. Baginda berkata kepada para sahabatnya, “silakan kalian makan,…!”


Tetapi baginda tidak menyentuh sedikit pun makanan itu apalagi untuk memakannya. Aku berkata dalam hati, “Inilah satu di antara ciri cirinya!”

Kemudian aku pergi meninggalkannya dan kukumpulkan pula sedikit demi sedikit kurma yang terdaya kukumpulkan. Ketika Rasulullah saw. pindah dari Quba’ ke Madinah, kubawa kurma itu kepada baginda. Kataku, “Aku lihat tuan tidak mahu memakan sedekah. Sekarang kubawakan sedikit kurma, sebagai hadiah untuk tuan.”


Rasulullah saw. memakan buah kurma yang kuhadiahkan kepadanya. Dan baginda mempersilakan pula para sahabatnya makan bersama-sama dengannya. Kataku dalam hati, “ini ciri kedua!”

Kemudian kudatangi baginda di Baqi’, ketika baginda menghantar jenazah sahabat baginda untuk dimakamkan di sana. Aku melihat baginda memakai dua helai kain. Setelah aku memberi salam kepada baginda, aku berjalan mengekorinya sambil melihat ke belakang baginda untuk melihat tanda kenabian yang dikatakan guruku. Agaknya baginda mengetahui maksudku. Maka dijatuhkannya kain yang menyelimuti belakangnya, sehingga aku melihat dengan jelas tanda kenabiannya. Barulah aku yakin, dia adalah Nabi yang baru diutus itu. Aku terus memeluk bagindanya, lalu kuciumi dia sambil menangis. Tanya Rasulullah, “Bagaimana khabar Anda?”
Maka kuceritakan kepada beliau seluruh kisah pengalamanku. Beliau kagum dan menganjurkan supaya aku menceritakan pula pengalamanku itu kepada para sahabat baginda. Lalu kuceritakan pula kepada mereka. Mereka sangat kagum dan gembira mendengar kisah pengalamanku.

Berbahagilah Salman Al-Farisy yang telah berjuang mencari agama yang hak di setiap tempat. Berbahagialah Salman yang telah menemukan agama yang hak, lalu dia iman dengan agama itu dan memegang teguh agama yang diimaninya itu. Berbahagialah Salman pada hari kematiannya, dan pada hari dia dibangkitkan kembali kelak.

Salman sibuk bekerja sebagai hamba. Dan karena inilah yang menyebabkan Salman terhalang mengikuti perang Badar dan Uhud. “Rasulullah saw. suatu hari bersabda kepadaku, “Mintalah kepada majikanmu untuk bebas, wahai Salman!” Maka majikanku membebaskan aku dengan tebusan 300 pohon kurma yang harus aku tanam untuknya dan 40 uqiyah. Kemudian Rasulullah saw. mengumpulkan para sahabat dan bersabda, “Berilah bantuan kepada saudara kalian ini.” Mereka pun membantuku dengan memberi pohoN (tunas) kurma. Seorang sahabat ada yang memberiku 30 pohon, atau 20 pohon, ada yang 15 pohon, dan ada yang 10 pohon, setiap orang sahabat memberiku pohon kurma sesuai dengan kadar kemampuan mereka, sehingga terkumpul benar-benar 300 pohon.

Setelah terkumpul Rasulullah saw. bersabda kepadaku, “Berangkatlah wahai Salman dan tanamlah pohon kurma itu untuk majikanmu, jika telah selesai datanglah kemari aku akan meletakkannya di tanganku.”


Aku pun menanamnya dengan dibantu para sahabat. Setelah selesai aku menghadap Rasulullah saw. dan memberitahukan perihalku, Kemudian Rasulullah saw. keluar bersamaku menuju kebun yang aku tanami itu. Kami dekatkan pohon (tunas) kurma


itu kepada baginda dan Rasulullah saw. pun meletakkannya di tangan baginda. Maka, demi jiwa Salman yang berada di tanganNya, tidak ada sebatang pohon pun yang mati. Untuk tebusan pohon kurma sudah dipenuhi, aku masih mempunyai tanggungan uang sebesar 40 uqiyah.

Kemudian Rasulullah saw. membawa emas sebesar telur ayam hasil dari rampasan perang. Lantas baginda bersabda, “Apa yang telah dilakukan Salman al-Farisi?”


Kemudian aku dipanggil baginda, lalu baginda bersabda, “Ambillah emas ini, gunakan untuk melengkapi tebusanmu wahai Salman!”


“Wahai Rasulullah saw., bagaimana status emas ini bagiku?” Soalku inginkan kepastian dari Baginda.


Rasulullah menjawab, “Ambil saja! Insya Allah, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberi kebaikan kepadanya.”


Kemudian aku menimbang emas itu. Demi jiwa Salman yang berada di tanganNya, berat ukuran emas itu 40 uqiyah. Kemudian aku penuhi tebusan yang harus aku serahkan kepada majikanku, dan aku dimerdekakan. Setelah itu aku turut serta bersama Rasulullah saw. dalam perang Khandaq, dan sejak itu tidak ada satu peperangan yang tidak aku ikuti.’


(HR. Ahmad, 5/441; ath-Thabrani dalam al-Kabir(6/222); lbnu Sa’ad dalamath-Thabagat, 4/75; al-Balhaqi dalam al-kubra, 10/323.)

islam2u

FULL STORY >>

Hak Istri Atas Suami

Dr. Yusuf Qardhawi

PERTANYAAN

Saya menikah dengan seorang laki-laki yang usianya lebih tua daripada saya dengan selisih lebih dari dua puluh tahun. Namun, saya tidak menganggap perbedaan usia sebagai penghalang yang menjauhkan saya daripadanya atau membuat saya lari daripadanya. Kalau dia memperlihatkan wajah, lisan, dan hatinya dengan baik sudah barang tentu hal itu akan melupakan saya terhadap perbedaan usia ini. Tetapi sayang, semua itu tak saya peroleh. Saya tidak pernah mendapatkan wajah yang cerah, perkataan manis, dan perasaan hidup yang menenteramkan. Dia tidak begitu peduli dengan keberadaan saya dan kedudukan saya sebagai isteri.

Dia memang tidak bakhil dalam memberi nafkah dan pakaian, sebagaimana dia juga tidak pernah menyakiti badan saya. Tetapi, tentunya bukan cuma ini yang diharapkan oleh seorang isteri terhadap suaminya. Saya melihat posisi saya hanya sebagai objek santapannya, untuk melahirkan anak, atau sebagai alat untuk bersenang-senang manakala ia butuh bersenang-senang. Inilah yang menjadikan saya merasa bosan, jenuh, dan hampa. Saya merasakan hidup ini sempit. Lebih-lebih bila saya melihat teman-teman saya yang hidup bersama suaminya dengan penuh rasa cinta, tenteram, dan bahagia.

Pada suatu kesempatan saya mengadu kepadanya tentang sikapnya ini, tetapi dia menjawab dengan bertanya, "Apakah aku kurang dalam memenuhi hakmu? Apakah aku bakhil dalam memberi nafkah dan pakaian kepadamu?" Masalah inilah yang ingin saya tanyakan kepada Ustadz agar suami isteri itu tahu: Apakah hanya pemenuhan kebutuhan material seperti makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal itu saja yang menjadi kewajiban suami terhadap isterinya menurut hukum syara'? Apakah aspek kejiwaan tidak ada nilainya dalam pandangan syari'at Islam yang cemerlang ini? Saya, dengan fitrah saya dan pengetahuan saya yang rendah ini, tidak percaya kalau ajaran Islam demikian. Karena itu, saya mohon kepada Ustadz untuk menjelaskan aspek psikologis ini dalam kehidupan suami isteri,karena hal itu mempunyai dampak yang besar dalam meraih kebahagiaan dan kesakinahan sebuah rumah tangga.

Semoga Allah menjaga Ustadz.

JAWABAN

Apa yang dipahami oleh saudara penanya berdasarkan fitrahnya dan pengetahuan serta peradabannya yang rendah itu merupakan kebenaran yang dibawakan oleh syari'at Islam yang cemerlang. Syari'at mewajibkan kepada suami untuk memenuhi kebutuhan isterinya yang berupa kebutuhan material seperti nafkah, pakaian, tempat tinggal, pengobatan dan sebagainya, sesuai dengan kondisi masing- masing, atau seperti yang dikatakan oleh Al Qur'an "bil ma'ruf" (menurut cara yang ma'ruf/patut) Namun, Syari'at tidak pernah melupakan akan kebutuhan-kebutuhan spiritual yang manusia tidaklah bernama manusia kecuali dengan adanya kebutuhan-kebutuhan tersebut, sebagaimana kata seorang pujangga kuno: "Maka karena jiwamu itulah engkau sebagai manusia, bukan cuma dengan badanmu."

Bahkan Al Qur'an menyebut perkawinan ini sebagai salah satu ayat diantara ayat-ayat Allah di alam semesta dan salah satu nikmat yang diberikan-Nya kepadA hamba-hamba-Nya. Firman-Nya: "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Ar Rum: 21)

Ayat ini menjadikan sasaran atau tujuan hidup bersuami isteri ialah ketenteraman hati, cinta, dan kasih sayang antara keduanya, yang semua ini merupakan aspek kejiwaan, bukan material. Tidak ada artinya kehidupan bersuami isteri yang sunyi dari aspek-aspek maknawi ini, sehingga badan berdekatan tetapi ruh berjauhan. Dalam hal ini banyak suami yang keliru - padahal diri mereka sebenarnya baik - ketika mereka mengira bahwa kewajiban mereka terhadap isteri mereka ialah memberi nafkah, pakaian, dan tempat tinggal, tidak ada yang lain lagi. Dia melupakan bahwa wanita (isteri) itu bukan hanya membutuhkan makan, minum, pakaian, dan lain-lain kebutuhan material, tetapi juga membutuhkan perkataan yang baik, wajah yang ceria, senyum yang manis, sentuhan yang lembut, ciuman yang mesra, pergaulan yang penuh kasih sayang, dan belaian yang lembut yang menyenangkan hati dan menghilangkan kegundahan.

Imam Ghazali mengemukakan sejumlah hak suami isteri dan adab pergaulan diantara mereka yang kehidupan berkeluarga tidak akan dapat harmonis tanpa semua itu.

Diantara adab-adab yang dituntunkan oleh Al-Qur'an dan Sunnah itu ialah berakhlak yang baik terhadapnya dan sabar dalam menghadapi godaannya. Allah berfirman: "... Dan gaulilah mereka (isteri-isterimu) dengan cara yang ma'ruf (patut) ..., An Nisa': 19)

"... Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat." (An Nisa': 21 )

"... Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu ...." (An Nisa: 36)

Ada yang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan "teman sejawat" dalam ayat di atas ialah isteri. Imam Ghazali berkata, "Ketahuilah bahwa berakhlak baik kepada mereka (isteri) bukan cuma tidak menyakiti mereka, tetapi juga sabar menerima keluhan mereka, dan penyantun ketika mereka sedang emosi serta marah,sebagaimana diteladankan Rasulullah saw. Isteri-isteri beliau itu sering meminta beliau untuk mengulang-ulangi perkataan, bahkan pernah ada pula salah seorang dari mereka menghindari beliau sehari semalam. Beliau pernah berkata kepada Aisyah, "Sungguh, aku tahu kalau engkau marah dan kalau engkau rela."

Aisyah bertanya, "Bagaimana engkau tahu?" Beliau menjawab, "Kalau engkau rela, engkau berkata, 'Tidak, demi Tuhan Muhammad,' dan bila engkau marah, engkau berkata, 'Tidak, demi Tuhan Ibrahim.' Aisyah menjawab, "Betul, (kalau aku marah) aku hanya menghindari menyebut namamu."

Dari adab yang dikemukakan Imam Ghazali itu dapat ditambahkan bahwa disamping bersabar menerima atau menghadapi kesulitan isteri, juga bercumbu, bergurau,dan bermain-main dengan mereka, karena yang demikian itu dapat menyenangkan hati wanita. Rasulullah saw. biasa bergurau dengan isteri-isteri beliau dan menyesuaikan diri dengan pikiran mereka dalam bertindak dan berakhlak, sehingga diriwayatkan bahwa beliau pernah melakukan perlombaan lari cepat dengan Aisyah.

Umar r.a. - yang dikenal berwatak keras itu - pernah berkata, "Seyogyanya sikap suami terhadap isterinya seperti anak kecil, tetapi apabila mencari apa yang ada disisinya (keadaan yang sebenarnya) maka dia adalah seorang laki-laki."

Dalam menafsirkan hadits: "Sesungguhnya Allah membenci alja'zhari al-jawwazh," dikatakan bahwa yang dimaksud ialah orang yang bersikap keras terhadap isteri (keluarganya) dan sombong pada dirinya. Dan ini merupakan salah satu makna firman Allah: 'utul. Ada yang mengatakan bahwa lafal 'utul berarti orang yang kasar mulutnya dan keras hatinya terhadap keluarganya. Keteladanan tertinggi bagi semua itu ialah Rasulullah saw. Meski bagaimanapun besarnya perhatian dan banyaknya kesibukan beliau dalam mengembangkan dakwah dan menegakkan agama, memelihara jama'ah, menegakkan tiang daulah dari dalam dan memeliharanya dari serangan musuh yang senantiasa mengintainya dari luar, beliau tetap sangat memperhatikan para isterinya. Beliau adalah manusia yang senantiasa sibuk berhubungan dengan Tuhannya seperti berpuasa, shalat, membaca Al-Qur'an, dan berzikir, sehingga kedua kaki beliau bengkak karena lamanya berdiri ketika melakukan shalat lail, dan menangis sehingga air matanya membasahi jenggotnya.

Namun, sesibuk apa pun beliau tidak pernah melupakan hak-hak isteri-isteri beliau yang harus beliau penuhi. Jadi, aspek-aspek Rabbani tidaklah melupakan beliau terhadap aspek insani dalam melayani mereka dengan memberikan makanan ruhani dan perasaan mereka yang tidak dapat terpenuhi dengan makanan yang mengenyangkan perut dan pakaian penutup tubuh. Dalam menjelaskan sikap Rasulullah dan petunjuk beliau dalam mempergauli isteri, Imam Ibnu Qayyim berkata:

"Sikap Rasulullah saw. terhadap isteri-isterinya ialah bergaul dan berakhlak baik kepada mereka. Beliau pernah menyuruh gadis-gadis Anshar menemani Aisyah bermain. Apabila isterinya (Aisyah) menginginkan sesuatu yang tidak terlarang menurut agama, beliau menurutinya. Bila Aisyah minum dari suatu bejana, maka beliau ambil bejana itu dan beliau minum daripadanya pula dan beliau letakkan mulut beliau di tempat mulut Aisyah tadi (bergantian minum pada satu bejana/tempat), dan beliau juga biasa makan kikil bergantian dengan Aisyah."

Beliau biasa bersandar di pangkuan Aisyah, beliau membaca Al Qur'an sedang kepala beliau berada di pangkuannya. Bahkan pernah ketika Aisyah sedang haidh, beliau menyuruhnya memakai sarung, lalu beliau memeluknya. Bahkan, pernah juga menciumnya, padahal beliau sedang berpuasa. Diantara kelemah-lembutan dan akhlak baik beliau lagi ialah beliau memperkenankannya untuk bermain dan mempertunjukkan kepadanya permainan orang-orang Habsyi ketika mereka sedang bermain di masjid, dia (Aisyah) menyandarkan kepalanya ke pundak beliau untuk melihat permainan orang-orang Habsyi itu. Beliau juga pernah berlomba lari dengan Aisyah dua kali, dan keluar dari rumah bersama-sama.

Sabda Nabi saw: "Sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku."

Apabila selesai melaksanakan shalat ashar, Nabi senantiasa mengelilingi (mengunjungi) isteri-isterinya dan beliau tanyakan keadaan mereka, dan bila malam tiba beliau pergi ke rumah isteri beliau yang pada waktu itu tiba giliran beliau untuk bermalam. Aisyah berkata, "Rasulullah saw. tidak melebihkan sebagian kami terhadap sebagian yang lain dalam pembagian giliran. Dan setiap hari beliau mengunjungi kami semuanya, yaitu mendekati tiap-tiap isteri beliau tanpa menyentuhnya, hingga sampai kepada isteri yang menjadi giliran beliau, lalu beliau bermalam di situ."1

Kalau kita renungkan apa yang telah kita kutip disini mengenai petunjuk Nabi saw. tentang pergaulan beliau dengan isteri-isteri beliau, kita dapati bahwa beliau sangat memperhatikan mereka, menanyakan keadaan mereka, dan mendekati mereka. Tetapi beliau mengkhususkan Aisyah dengan perhatian lebih, namun ini bukan berarti beliau bersikap pilih kasih, tetapi karena untuk menjaga kejiwaan Aisyah yang beliau nikahi ketika masih perawan dan karena usianya yang masih muda.

Beliau mengawini Aisyah ketika masih gadis kecil yang belum mengenal seorang laki-laki pun selain beliau. Kebutuhan wanita muda seperti ini terhadap laki-laki lebih besar dibandingkan dengan wanita janda yang lebih tua dan telah berpengalaman. Yang kami maksudkan dengan kebutuhan disini bukan sekadar nafkah, pakaian, dan hubungan biologis saja, bahkan kebutuhan psikologis dan spiritualnya lebih penting dan lebih dalam daripada semua itu. Karena itu, tidaklah mengherankan jika kita lihat Nabi saw. selalu ingat aspek tersebut dan senantiasa memberikan haknya serta tidak pernah melupakannya meskipun tugas yang dipikulnya besar, seperti mengatur strategi dakwah, membangun umat, dan menegakkan daulah. "Sungguh pada diri Rasulullah itu terdapat teladan yang bagus bagi kamu." Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya.

Keterangan:

1 Zadul Ma'ad 1:78-79, terbitan Sunnah Muhammadiyyah.

http://www.islam2u.net/

FULL STORY >>

Kisah Jin Ifrit Mencuri Cincin Nabi Sulaiman as

Salah satu daripada mukjizat yang diberikan oleh Allah swt pada Nabi Sulaiman a.s. adalah tertulis pada cincinnya namanya dan nama Allah swt. Adapun setiap sesuatu yang tertulis padanya nama para Nabi dan nama Allah tidak boleh dibawa ke sebarang tempat seperti tempat-tempat yang hina seumpama tandas, tempat-tempat maksiat dan seumpamanya juga tidak boleh dipakai ketika tidur dan ketika berhadas besar.

Kerajaan Nabi Sulaiman a.s. masyhur serta luas kekuasaannya sehingga anginpun tunduk atas segala perintahnya. Maka ini memudahkan Nabi Sulaiman a.s. untuk pergi ke suatu tempat yang dihajati dengan tidak perlu berkenderaan. Cukup sekadar memerintahkan angin membawanya terbang di atas permaidani sekiranya baginda yang diiringi oleh pembesar-pembesar kerajaannya mahu menziarahi daerah kekuasaan baginda yang luas itu.

Pada suatu hari, Nabi Sulaiman a.s. bersama pembesar-pembesar kerajaannya pergi menziarahi salah sebuah daerah kekuasaan baginda dengan berkenderaan permaidani yang diterbangkan angin sehingga baginda melalui sebuah perkampungan nelayan yang terletak di tepi laut. Ketika itu kelihatan penduduknya sedang menjemur ikan. Di antaranya terdapat gadis-gadis yang turut serta menjemur ikan. Dari kalangan para gadis itu, ada seorang gadis yang amat hitam rupanya dan tidak menarik perhatian kaum lelaki.

Apabila Nabi Sulaiman a.s. dan para pembesarnya melalui tempat itu, maka penduduk kampung menjadi kehairanan kerana tiba-tiba sahaja cuaca menjadi redup. Lalu merekapun mendongak dan mendapati rombongan Nabi Sulaiman a.s. sedang melalui kawasan itu.

Sedang mereka dalam keadaan itu, berkatalah gadis yang hitam rupanya tadi: “Alangkah bahagianya aku sekiranya aku menjadi permaisuri Nabi Sulaiman a.s.”

Apabila teman-temannya yang lain mendengar ucapan gadis itu, mereka lalu mentertawakannya dan mengejeknya dengan kata-kata menghiris hati: “Wahai gadis tidak tahu diri, sesungguhnya hasratmu sekadar impian. Rupamu yang hitam langsung tidak menarik perhatian. Inikan pula mahu bersuamikan Nabi Sulaiman yang hebat kedudukannya. Sedangkan kami yang mempunyai wajah menarik tidak bercita-cita untuk menjadi permaisuri baginda. Apakah engkau tidak sedar bahawa orang-orang lelaki di kampung kita inipun belum tentu mahu beristerikan engkau yang hitam legam lagi tidak menarik hati? Cukuplah engkau berangan-angan!” Riuh rendahlah suara mereka mentertawakan si gadis hitam tadi.

Mendengarkan cemuhan dan hinaan mereka, merasa sayulah hati gadis yang malang itu. Dirinya ibarat pungguk merindukan bulan. Rupa yang buruk tidak dipinta. Akhlah yang baik lebih utama.

Setelah Nabi Sulaiman a.s. bersama pembesar-pembesarnya selesai dari menjelajah ke daerah kekuasaan baginda, merekapun balik ke rumah masing-masing.

Setibanya Nabi Sulaiman a.s. di istananya, baginda berhajat untuk ke tandas. Sebelum itu, baginda melucutkan cincin yang bertuliskan nama Allah dan namanya, lalu diserahkan pada isterinya.

Pada masa itulah datang jin Ifrit menyerupakan dirinya sepertimana Nabi Sulaiman a.s, lalu menemui isteri baginda dan berkata: “Wahai isteriku, ambilkan cincinku tadi.” Tanpa merasa ragu, isteri baginda menyerahkan cincin itu pada Ifrif kerana menyangka dirinya Nabi Sulaiman a.s.

Apabila Nabi Sulaiman a.s. selesai melepaskan hajatnya, baginda meminta dikembalikan cincinnya tetapi isterinya berkata: “Sesungguhnya telah aku kembalikan sebentar tadi.” Nabi Sulaiman a.s. diam kehairanan. Kemudian baginda berkata: “Baru inilah aku meminta kembali cincin itu.” Tetapi isteri baginda tetap mengatakan bahawa ia telah diserahkan.

Nabi Sulaiman a.s. merasa serba salah dan curiga. Kemungkinan cincin itu telah dicuri oleh seorang yang menyamar sebagai diri baginda kerana isterinya tidak mempunyai alasan untuk menyerahkan barang kepunyaannya kepada sesiapapun jua.

Adapun Ifrit setelah ia mencuri cincin tersebut, iapun masuk ke dalam istana kerajaan dan duduk di singgahsana sambil memerintah rakyat Nabi Sulaiman a.s. ke istana dan mendapati seorang yang menyerupai dirinya duduk di atas singgahsana. Maka fahamlah baginda kedudukan perkara.

Lalu baginda berkata: “Wahai rakyatku sekalian, sesungguhnya akulah Sulaiman, raja kamu yang sebenar.”

Jawab rakyatnya: “Tidak, raja itulah yang sedang memberi ucapan. Kamu bukan raja kami. Raja Sulaiman yang sebenar adalah dia yang duduk di kerusi singgahsana. Kamu pendusta!”

Apabila rakyatnya tidak percaya lagi pada baginda, maka baginda pun pergi meninggalkan istana, menuju dari sebuah perkampungan ke perkampungan yang lain dan menyatakan dirinya sebagai Raja Sulaiman tetapi kesemua mereka menafikannya.

Akhirnya baginda pergi ke sebuah kampung nelayan yang terletak di tepi laut, lalu baginda menyatakan hajatnya untuk turut bekerja sebagai nelayan kepada seorang nelayan di tempat itu. Nelayan itu menerima hajat baginda tanpa menyedari bahawa ia sedang berhadapan dengan Raja Sulaiman.

Nabi Sulaiman a.s. menjalani kehidupannya sebagai seorang nelayan dengan baik dan baginda bekerja bersungguh-sungguh tanpat mengenal jemu dan penat sehingga menghasilkan pendaptan yang lumayan dengan nelayan itu.

Pada suatu hari, ketika baginda duduk berehat menunggu waktu makan tengahari, baginda tertidur oleh sebab keletihan.

Tidak lama kemudian, datanglah anak gadis nelayan tersebut membawa makanan tengahari. Berkata si nelayan kepada anaknya: “Wahai anakku, panggillah Sulaiman untuk makan tengahari bersama kita.”

Gadis tersebutpun pergilah mendapatkan baginda yang sedang tidur sambil dikipas oleh seekor ular dengan sehelai daun. Alangkah terkejutnya gadis itu melihat keadaan yang luar biasa ini, lalu segera dikhabarkan kepada ayahnya. Apabila si nelayan menyaksikan sendiri perkara itu, ia pasti baginda bukan sebarangan orang tanpa mengesyaki baginda adalah raja Sulaiman. Mereka meninggalkan baginda sendirian sehingga akhirnya baginda terjaga dari tidurnya dan merekapun menghadapi hidangan tengahari bersama-sama.

Setelah beberapa lama Nabi Sulaiman tinggal nelayan, maka nelayan itu bermaksud untuk mengahwinkan anaknya dengan baginda. Nabi Sulaiman as tidak pula menolak kehendak nelayan itu. Maka hiduplah Nabi Sulaiman a.s. bersama gadis hitam yang pernah bercita-cita untuk menjadi isterinya suatu masa dahulu sebagai suami isteri yang sah tanpa gadis itu menyedari bahawa Tuhan telah menjadikan impiannya suatu kenyataan.
Manakalah di istana yang telah ditinggalkan baginda, Ifrit menyamar sebagai Nabi Sulaiman as memberikan pengajaran yang menyesatkan manusia. Berpunca dari amarannya yang jahat itu, Ifrit tidak sanggup menyimpan cincin baginda yang dicurinya itu, kerana khianatnya cincin itu lalu dicampakkannya ke dalam laut yang kemudiannyaditelan oleh seekor ikan. Ifrit meninggalkan takhta kerajaan. Ketika itulah orang ramai baru menyedari kepalsuan orang yang selama ini mengaku dirinya Raja Sulaiman rupanya jin yang menyamar sebagai baginda.

Segala sesuatu hanya Allah swt yang menentukan.

Sebagaimana biasa, nelayan dan Nabi Sulaiman as keluar menangkap ikan sebagai memenuhi keperluan hidupnya. Kebetulan pada hari itu, masuklah ikan yang menelan cincin Nabi Sulaiman as ke dalam pukat mereka. Menjelang senja, kembalilah mereka ke rumah. Sebahagian daripada ikan yang ditangkap hari itu mereka jemur manakala sebahagian lagi dijadikan hidangan makan malam.

Tatkala isteri baginda menyiang ikan yang akan dimasak malam itu, tiba-tiba ditemui dalam perut ikan itu sebentuk cincin yang bertuliskan nama Nabi Sulaiman as dan nama Allah.

Segeralah isteri baginda mengkhabarkannya. Demi melihat baginda akan cincin itu, baginda terus mengucap syukur sebanyak banyaknya kepada Tuhan kerana haknya telah dikembalikan tanpa ia duga sementara rasa kasih terhadap isterinya semakin bertambah.

Setelah cincin itu disarungkan, barulah rakyat baginda meyakini bahawa baginda adalah sebenarnya Raja Sulaiman.

Nabi Sulaiman as bermaksud untuk kembali ke istana dan melihat keaaan rakyat baginda yang telah lama ditinggalkan. Baginda juga berhasrat untuk membawa isteri baginda bersama-sama tetapi merasa keberatan kerana ditakuti isterinya akan menjadi bahan ejekan berpunca dari kehitaman rupanya itu. Baginda lalu berdoa kepada Allah Taala supaya mengubah rupa isterinya yang hodoh itu menjadi cantik. Doa baginda dimakbulkan sehingga merasa cemburulah teman-teman yang pernah menghina dan mengejek isterinya dahulu.

Baginda beserta isterinya kembali ke istana dengan disambut meriah oleh rakyat jelata yang telah menyedari kesilapan meraka.

Kemudian pada suatu hari, dikumpulkanlah sekalian rakyatnya, baik dari golongan manusia, jin dan juga binatang kerana Nabi Sulaiman ingin mengetahui siapakah yang telah mencuri cincin baginda dan menyesatkan rakyat dengan perbuatan durjana. Sesiapa yang telah melakukan kesalahan pasti takut untuk bertemu dengan baginda.

Setelah sekalian rakyat berkumpul, ternyata yang tidak hadir aalah jin Ifrit. Dengan ini, diisytiharkan bahawa Ifritlah yang telah mencuri cincin baginda. Mendengar kenyataan ini, merasa marahlah golongan jin terhadap Ifrit kerana telah memalukan bangsa mereka di khalayak ramai. Lalu Nabi Sulaiman as memerintahkan beberapa orang bangsa jin untuk menangkap Ifrit. Bangsa jin yang diperintah itu segera pergi mencari tempat persembunyian Ifrit.

Akhirnya ditemui Ifrit bersembunyi di batu karang di dasar lautan. Ifrit lalu dihadapkan kepada Nabi Sulaiman as dan baginda menghukum sesuai dengan kesalahannya

Sumber

FULL STORY >>

Binatang-binatang Yang Jalannya Paling Lambat

7. Koala Bear (25mph)


Koala adalah mamalia marsupial yang bergerak perlahan-lahan dan binatang malam. Tangan dan kaki yang khusus disesuaikan untuk memanjat pohon.


Koala tidur di pohon-pohon kayu putih di siang hari. Koala adalah salah satu spesies yang dilindungi.


6. Monster Gila (15mph)


Monster gila adalah spesies kadal besar, awalnya ditemukan di Amerika Serikat dan Meksiko Utara dan Selatan. Monster ini memiliki kaki kuat dan cakar panjang yang digunakan untuk menggali.


Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di liang bawah tanah. Mereka biasanya makan tikus, bayi kelinci dan telur burung yang ditemukan di dalam tanah.


5. Manatee (13mph)


Manate adalah mamalia laut yang besar dan manate juga dikenal sebagai sapi laut. Manate mempunyai berat rata-rata lebih dari 500 kg dan dapat tumbuh lebih dari 4,5 meter.


Meskipun memiliki ukuran besar mereka bisa bertahan hidup hingga 70 tahun. Manatee menghabiskan sebagian besar waktu mereka pada tanaman dalam keadaan hangat, perairan dangkal yang kurang lebih 2 meter.

Manatee adalah herbivora dan karena itu hanya benar-benar memakan tanaman air seperti rumput laut dan ganggang.


4. Starfish (8mph)


Bintang laut umumnya ditemukan dengan lima lengan yang menempel pada cakram pusat. Bintang laut tidak tergantung pada kerangka.


Bergerak beriringan menggunakan kelima jari (Walaupun bintang laut masih dilindungi oleh kerangka mereka), namun memiliki sistem vaskular air hidrolik yang membantu bintang laut bergerak.


3. Three-Toed Sloth (0.15mph)


Three-Toed Sloth adalah anggota dari genus Bradypus dan keluarga Bradypodidae. Terkenal lambat bergerak dan dijuluki binatang yang malas.


Berjalan pada kecepatan puncak 0,15 mph. Three-Toed Sloth seukuran dengan anjing kecil, dengan kepala dan tubuh memiliki gabungan tinggi sekitar 60 cm, dan hewan itu beratnya 3,5 - 4,5 kg.


2. Giant Tortoise (0.13mph)



Kura-kura raksasa merupakan ciri khas dari pulau tropis tertentu. Mereka adalah salah satu hewan di dunia yang paling panjang umurnya, dengan rata-rata usia 100 tahun atau lebih.


Kura-kura memiliki kecepatan bervariasi menurut spesiesnya. Kura-kura paling lambat di dunia telah dihitung memiliki kecepatan 0,13 hingga 0,30 mph. Namun, ketika mereka berenang, kecepatan nya bisa mencapai 22 mph.


1. Slug (0.03mph)



Faktanya siput menjadi binatang paling lambat di dunia. Dia hanya memiliki kecepatan maksimum 0,03 mph. Membuat mereka mudah untuk ditangkap sejak zaman prasejarah.


Tubuh lunak berlendir siput rentan terhadap pengeringan, sehingga siput hidup terbatas pada lingkungan lembab dan harus mundur ke tempat persembunyian ketika cuaca basah berganti kering.

kaskus

FULL STORY >>

Seekor Monyet Meminumkan Susu Pada Anak Harimau

Sebagai salah satu hewan yang dalam rantai makanan sering menjadi mangsa harimau ini justru dengan penuh kasih sayang (setidaknya dilihat dari wajah ikhlasnya) memberikan minuman susu kepada seekor anak harimau.










Foto Monyet yang sedang meminumkan susu pada seekor harimau ini berhasil diabadikan oleh seorang fotografer di sebuah kebun binatang di Thailand, tepatnya di Samut Prakan Crocodile Farm and Zoo.

Sontak foto inipun kemudian menjadi bahan perbincangan di seluruh dunia, terlebih lagi saat foto tersebut dimuat di Dailymail.

Sumber

FULL STORY >>

Kisah Sedih Gadis - Gadis Singkawang

Kalimantan memang pulau yang indah nan subur, pulau yang memberikan berkah berlimpah berkat sumber daya alamnya yang kaya. Pulau yang dimiliki oleh tiga Negara sekaligus ini merupakan salah satu pulau terbesar di dunia. Memiliki kekayaan alam, tidak sepenuhnya memberikan berkah bagi penduduk sekitarnya. Indonesia memiliki bagian terbesar daerah di Kalimantan tapi ironisnya, Indonesia memiliki penduduk termiskin yang sangat kontras dengan pemilik pulau lainnya seperti Malaysia dan Brunai Darusallam yang hidup dengan mewahnya.



Ketimpangan sosial ini menimbulkan banyak persoalan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang hidup di Kalimantan. Banyak dari mereka yang tidak memiliki pekerjaan walaupun sadar tanah yang mereka pijak telah memberikan triliunan Dollar kepada pemerintah dan sebagian pengusaha. Bila kita mendengar terjadinya eksodus TKI dari daerah sekitar Kalimantan menuju Malaysia atau Brunai, maka kita tidak bisa menyalahkan mereka.
Bagi mereka yang mendapatkan pekerjaan di negeri tetangga, itu adalah sebuah berkah, tapi bagi mereka yang tidak punya pilihan karena tidak dapat bekerja. Mereka hanya mengandalkan satu hal, diri mereka sendiri untuk dikorbankan. Itulah yang terjadi pada gadis-gadis Kalimantan yang banyak terjadi di sebuah daerah Kalimantan Barat, Singkawang. Gadis-gadis remaja yang beranjak dewasa atau disebut Amoy, rela melepas perawan mereka dengan diperistri oleh laki-laki luar yang kebanyakan berasal dari Malaysia, Taiwan, Hongkong dan Brunei.

Singkawang memang kota yang unik, hampir sebagian penduduknya secara garis besar adalah warga keturunan China yang telah hidup di Indonesia selama beberapa generasi dari nenek moyang mereka. Banyak dari mereka yang bekerja sebagai petani, nelayan dan pedagang. Sayangnya, tidak semua penduduknya hidup seperti layaknya keturunan China di beberapa Negara atau kota yang hidup mewah ataupun sederhana. Banyak dari penduduknya hidup dibawah garis kemiskinan yang sangat menyedihkan.

Kata Amoy adalah singkatan bagi gadis-gadis remaja keturunan China yang belum menikah. Boleh dikatakan Singkawang memang indentik dengan julukan lain kota Amoy selain kota seribu kelenteng. Parahnya, singkatan itu tidak semuanya berujung baik, Amoy Singkawang indentik sebagai gudangnya pria-pria yang ingin mencari istri secara instans. Fenomena Amoy yang tersohor itulah yang melahirkan pernikahan lintas Negara.

Pernikahan lintas Negara sepertinya sudah menjadi impian bagi gadis-gadis singkawang untuk mengubah garis hidup mereka yang miskin dengan harapan ketika menikah nanti, sang suami bisa mengubah semuanya. Lucunya lagi, keinginan gadis-gadis Amoy itu menjadi ladang bisnis yang subur bagi segelintir orang untuk mendirikan kantor agen biro jodoh. Jadi selain kantor agen biro tenaga kerja, agen biro jodoh ala makcomblang modern, kini sangat banyak tumbuh subur di Singkawang ( CIC: Selang 15 tahun belakangan ini saja sudah terjadi 55.800 lebih perkawinan lintas negara ini. Dan kebanyakan adalah dengan pria-pria dari negara Taiwan )

Keinginan besar untuk segera lepas dari garis kemiskinan membuat banyak gadis-gadis singkawang mendaftarkan diri ke Biro jodoh untuk dicarikan suami tanpa pernah merasakan cinta. Melihat fenomena itu, tidak heran begitu banyak para orang tua yang berharap melahirkan anak perempuan daripada laki-laki. Padahal tidak semua gadis Amoy ya1ng menikah dengan pria asing menjadi kaya seketika. Karena latar belakang pria yang akan menikahi gadis Amoy tidak akan pernah jelas sebelum gadis Amoy itu tiba di Negara Suami.

Gadis Amoy memang menjadi idaman bagi pria-pria asing untuk dinikahi, selain terkenal dengan tekun dan pekerja keras. Gadis amoy juga terkenal dengan rasa hormat serta pengorbanan yang tinggi kepada orang tua mereka. Itu terbukti dengan kerelaan mereka menikah dengan pria asing hanya untuk membantu perekonomian orang tuanya. Padahal, uang yang didapatkan dari hasil pernikahan itu tidak seberapa besarnya.

Seorang agen biro jodoh menjelaskan kalau seorang gadis Amoy yang menikah, biasanya akan mendapatkan mahar nikah dari suami yang berkisar antara 5-20 juta. Dengan uang sebanyak itu, maka sang anak gadis sudah resmi terjual kepada pria yang meminangnya. Celakanya dalam tradisi kebudayaan China, anak gadis ketika menikah dianggap telah lepas dari garis keturunan keluarga, itu terlihat dari hilangnya marga sang gadis mengikuti suami.

Gadis Amoy yang menikah tanpa cinta itu, setelah menikah tidak akan pernah melupakan keadaan orang tua. Biasanya setiap bulan mereka akan mengirimkan uang kepada orang tua, itulah yang membuat banyak orang tua yang berpikir pendek untuk tanpa ragu menikahkan anak gadisnya ketika menginjak usia 14 tahun. Padahal tidak semua pernikahan itu berujung bahagia, bisa jadi malah menjadi petaka.

Seperti yang dikisahkan oleh Asing. Gadis Amoy yang terpaksa menikah dengan pria Taiwan karena ingin membantu orang tuanya yang miskin. Asing menikah disaat usianya 14 tahun. Orang tuanya hanya petani serabutan, ia mendaftarkan dirinya ke agen biro jodoh setempat. Hanya seminggu setelah mendaftar, ia sudah dilamar oleh pria Taiwan berusia 30 tahun atau dua kali lipat umurnya. Dengan mahar sebesar 10 juta, ia pun menikah dan merantau ke negeri suaminya.

Awalnya ia berpikir kalau suaminya adalah orang kaya yang akan mengubah hidupnya, ternyata ia salah. Suaminya berbohong tentang semua kekayaan yang pernah dikatakan. Ketika tiba di Taiwan, ternyata sang suami hanyalah pedagang ikan yang berjualan di pasar. Kalau sudah begitu, Asing tidak punya pilihan selain ikut kepada suaminya, ia tidak bisa lari karena kendala bahasa dan lingkungan yang asing baginya.

Pernikahan itu seolah hanya untuk membuat suaminya memiliki pembantu, terbukti dengan betapa beratnya hidup Asing mengikuti suami. Ia harus membantu berdagang dan mencari ikan di laut. Hatinya miris dan ingin lari dari keadaan tapi tak berdaya, pasportnya ditahan sang suami. Demi membahagiakan orang tua, ia pun terpaksa menutupin semua kesedihan hatinya. Setiap bulan hasil keringat kerjanya dikirim kepada orang tua. Itupun hanya kalau sang suami berbaik hati memberikan uang.

Lain Asing lain pula dengan Alang. Ia menikah dengan pria Hongkong dengan keadaan cacat lumpuh. Ia rela menikah dengan pria itu untuk membantu ibunya yang sudah janda dan adik-adiknya yang masih kecil agar tetap bisa bersekolah. Ia seperti menjadi seorang suster bagi suami yang tidak mampu berjalan, setiap paginya ia harus merawat suami hingga malam. Tapi, sekali lagi.. Demi harapan besar agar hidup keluarganya berubah, ia menutup mata hatinya dan pasrah terhadap takdirnya.

Asing atau Aling hanya sebagian kecil dari ribuan gadis-gadis amoy yang berjuang hidup untuk orang tuanya. Banyak lagi yang tidak beruntung hingga mengalami siksaan fisik , cacat dan lebih buruk lagi dijadikan pelacur oleh suaminya sendiri. Mendengar hal-hal seperti itu, agen biro jodoh malah tidak pernah sepi dari gadis-gadis lugu yang tak berdaya karena kemiskinan untuk mengantri menunggu giliran takdir mereka selanjutnya..

Sungguh pilu melihat keadaan anak-anak Indonesia yang harus hidup tanpa nurani yang mampu berkata ataupun menjerit. Pernikahan ala export itu telah menjadi bagian daripada sindikat penjualan manusia secara legal. Tapi semua pihak tidak pernah bisa berdaya melihat kejadian fenomena ini. Mereka hanya bisa berharap kepada Tuhan agar fenomena ini berakhir, untuk berharap kepada pemerintah rasanya seperti bicara dengan burung didalam sangkar...

FULL STORY >>

Tentang Confucianism

Leibniz ,seorang ilmuwan genius yg terkenal, Ketertarikan Leibniz terhadap Tiongkok di mulai pada tahun 1668 setelah membaca buku2 terjemahan tentang tiongkok. 1689 Leibniz bertemu dengan seorang Jesuit , Claudio Filipo Grimaldi yang menjadi jembatan Leibniz untuk bekorespodensi dengan jesuit2 yang sedang berada di tiongkok.1697 Leibniz mempublikasikan “Novissima Sinica” kumpulan document Tiongkok termasuk perjanjian Treaty of Nerchinsk antara Russia dan Tiongkok. Koresponden Leibniz dan Joachim Bouvet (白晋) berlangsung dalam 14 kali surat menyurat. Bouvet bahkan sempat mengajari Kaisar Kang Xi . Bouvet fokus pada I – Ching . Dan dari hasil korespondensi itu Leibniz berkenalan dengan I Ching , mengilhami sistem bilangan biner Leibniz.

Pendapat:

1. Leibniz berpendapat bahwa Eropa dan Tiongkok saling melengkapi satu sama lain , western physics dan eastern ethics . Eropa unggul dalam teoritis tapi lemah dibidang etika dan politik.

2. Sekalipun Leibniz seorang protestan , tapi Leibniz berada pada pihak Jesuit dalam Rites Controversy. Leibniz menilai Toleransi beragama juga di perlihatkan oleh kebijakan Kang Xi , dapat di adopsi untuk konflik protestan vs katolik yang mengancam Eropa. Dijaman Leibniz , Prancis dibawah Louis XIV mengeluarkan Edict of Nantes (1598) dan melakukan persekusi terhadap kaum Huguenot. Leibniz berharap agar Eropa , khususnya Prancis untuk meniru Tiongkok dalam hal toleransi beragama. Tetapi muncullah Rites Controversy , dimana Tiongkok di judge sebagai negara pagan. Ordo Dominika yang menjegal Jesuit , dan berujung pada tindakan balasan dari Tiongkok.

3. Untuk bidang etika politik , Leibniz merujuk pada Confucianisme. Terhadap dimensi etika dan politik , Leibniz sama sekali tidak mengaitkan logika dan matematika.

I praise the foresight of Matteo Ricci, a great man, for following the example of the Church Fathers who interpreted Plato and other philosophers in a Christian fashion. Let us suppose he didn’t understand properly-may we not for this reason retain their opinions, like gold, purged of all impurities? If we ever impute to Confucius doctrines that are not his, certainly no pious deception would be more innocent, since danger to those mistaken and offence to those who teach is absent. (Leibniz , On The Civil Cult of Confucius , 1700)

4. Dalam karya sentralnya atas filosofi Tiongkok , (The Discourse on Natural Theology of The Chinese) , Leibniz menerjemahkan konsep Neo Confucian dari li (principle) , qi (energy/force) dan taiji (the great ultimate) ke dalam konsep metafisika. Untuk menyokong dari diskursus tersebut , Leibniz secara explisit menggunakan karya Neo Confucian di abad ke 12 , Zhu Xi , yang diterjemahkan oleh Longobardi , SJ. Leibniz gagal mengkaji pengaruh buddhist dan taoist ke pemikiran Neo Confucian , tapi tetap melanjutkan etika Confucian yang di motivasi dengan semangat yang sama.

But who would have believed that there is on earth a people who, though we are in our view so very advanced in every branch of behaviour, still surpass us in comprehending the precepts of civil life? Yet now we find this to be so, as we learn to know them better. And so if we are their equals in the industrial arts, and ahead of them in contemplative sciences, certainly they surpass us (though it is almost shameful to confess this) in practical philosophy, that is, in the precepts of ethics and politics adapted to present life and use of mortals. Indeed, it is difficult to describe how beautifully all the laws of the Chinese, in contrast to those of other peoples, are directed to the achievement of public tranquillity and the establishment of social order, so that men shall be disrupted in their relations as little as possible. (Leibniz , Novissima Sinica )

5. Confusianism bahkan berperan penting dalam sejarah evolusi Akunting. Accounting must be proper (Confucius) . Confucius adalah manajer warehouse. Spirit Confucius menuntun rakyat Tiongkok selama ribuan tahun untuk membentuk kembali kehidupan sosial dalam setiap fase evolusi. Contohnya , adalah evolusi metode penyimpanan buku sebagai satu dari teknik mutakhir Tiongkok selama ribuan tahun. Ide utama dari evolusi akunting di Tiongkok adalah “spending no more than income” yang di adopsi sejak jaman Zhou Dinasty. Sepanjang Dinasti Han, perbedaan antara profit , expense , cost telah dikenal. Dinasti Ming telah mengembangkan revenue sources dan reducing expenditures. Juga mengembangkan warehouse management theory. (Chow , et al 2007) . Secara keseluruhan , sepanjang sejarah Tiongkok , telah dikembangkan , internal checking, external auditing , design of accounts dan reports , auditing organisations, bookkeeping methods, budgeting, standard costing, management regulations. Dan antar hubungan pribadi , Guan Xi adalah term sosial yang menggambarkan jaringan network.

“In the cult which the Chinese display towards Confucius and other deceased worthy of merit,especially their own ancestors, it apparently happens that there are rites which many elsewhere would view as religious ones. But it is quite certain that these symbols are mostly so ambiguous that their veneration can be seen as some sort of political cult, like emperors… We indeed know the Chinese people have gone to more extremes in ceremonial pomp than other nations, and i this regard they have fallen into excess. But such excesses do not require a strict interpretation. Therefore one must examine their opinions on souls on the basis of the appropriate evidence. This is especially important if according to the writings canonized by scholars, one could demonstrate that the literati thought that the souls of Confucius…” (Leibniz , Novissima Sinica ) Artikel , The Historical Evolution of Accounting In China) (Novissima Sinica) : Effect of Culture (2nd Part) , Juni , 2008

6. Memuji sebuah negara yang sudah divonis negara pagan adalah tindakan nekat bisa berujung pada persekusi (Seperti kelak di alami oleh Christian Wolff) . Jadi seperti umumnya pada jaman itu , buku2 yang dinilai rawan hanya dapat di publikasikan secara terbatas atau bahkan pribadi. Karena itu di jamannya , Novissima Sinica – Leibniz hanya di cetak tidak lebih dari 50 buku.


China remaking Europe

Confutian.Me

FULL STORY >>

Sejarah Gedung DPR / MPR RI

Rabu

Gedung Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat (DPR/MPR) didirikan pada 8 Maret 1965. Saat itu, Presiden Soekarno mencetuskan untuk menyelenggarakan CONEFO (Conference of the New Emerging Forces) yang merupakan wadah dari semua New Emerging Forces. Anggota-anggotanya direncanakan terdiri dari negara-negara Asia, Afrika, Amerika Latin, negara-negara Sosialis, negara-negara Komunis, dan semua Progresive Forces dalam kapitalis.

Conefo dimaksudkan sebagai suatu tandingan terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Melalui Keppres No. 48/1965, Soekarno menugaskan kepada Soeprajogi sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga (PUT). Menteri PUT kemudian menerbitkan Peraturan Menteri PUT No. 6/PRT/1965 tentang Komando Pembangunan Proyek Conefo.


BANGUNAN
* Jenis = Kabah
* Lokasi = Jakarta Selatan, Jakarta, Indonesia
PEMBANGUNAN
* Dimulai = 08 Maret 1965
* Selesai = 01 Februari 1983 (Gedungan perlengkapan menyelsaikan tahun 1968)
* Tinggi = 100 M
TIM PERANCANG
* Arsitek = Soejoedi Wirjoatmodjo

PEMBANGUNANBertepatan dengan Perayaan Dasa Warsa Konferensi Asia-Afrika pada 19 April 1965 dipancangkanlah tiang pertama pembangunan proyek political venues di Komplek Senayan Jakarta. Rancangan Soejoedi Wirjoatmodjo Dpl Ing ditetapkan dan disahkan presiden pada 22 Februari 1965. Maketnya menampakkan seluruh bangunan komplek dan rancangan aslinya tampak keseluruhan saat dipandang dari Jembatan Semanggi. Ketika pembangunannya dilanjutkan oleh pemerintah Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto, nuansa danau buatan tak tampak dan bangunan komplek terlihat ketika melewati Jalan Gatot Subroto. Ruang Arkada di bawah tanah ditiadakan dan luasnya menjadi 60 ha, dengan luas bangunan sekitar 80.000 m2.

GEDUNGKomplek DPR/MPR terdiri dari Gedung Utama (Nusantara) yang berbentuk kubah, Nusantara I atau Lokawirasabha setinggi 100 meter dengan 24 lantai, Nusantara II, Nusantara III, Nusantara IV, dan Nusantara V. Di tengah halaman terdapat air mancur dan "Elemen Elektrik". Juga berdiri Gedung Sekretariat Jenderal dan sebuah Masjid. Atas amandemen Undang-undang Dasar 1945 (UUD'45), dalam Komplek DPR/MPR telah berdiri bangunan baru untuk kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

LOKASIKomplek DPR/MPR tersebut masuk dalam wilayah Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Gelora, sebelah selatan dengan Komplek Kantor Menteri Olahraga RI, Komplek Televisi Republik Indonesia (TVRI), dan Komplek Taman Ria Senayan, di sebelah timur berbatasan dengan Jalan Gatot Subroto, dan Komplek Menteri Kehutanan di sebelah utaranya.

LOKASI DEMONSTRASIPemandangan yang paling jelas saat dilihat dari Jalan Gatot Subroto di sebelah timur. Karena gelombang demokrasi, beberapa kali pintu utama pernah jebol oleh kuatnya aksi demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat sehingga pemagaran komplek DPR/MPR diperkokoh.
PEMBANGUNAN RUANG SIDANG PERTAMA.



ELEMENT GEDUNG

TEAM PEMBANGUN GEDUNG


DETAIL PENUTUP ATAP

SAYAP BURUNG GARUDA

TAMPAK ATAS

RANCANGAN ASLI

SKETSA GEDUNG

PERESMIAN

TANTANGAN

ARKARDA

FULL STORY >>

Kebaikan Kurma Saat Berbuka Puasa

Khasiat Kurma Saat Berbuka Puasa

Puasa adalah kewajiabn yang rutim dijalankan umat muslim diseluruh dunia, satu bulan penuh dalam tiap tahunnya. Tapi tahukan anda bahwa selain baik untuk tujuan rohani ternya puasa juga sangat baik untuk kesehatan jika dilakukan dengan benar. Mengurangi konsumsi makanan berat dan makan lebih teratur saat kita berpuasa ternyata sangat baik untuk kesehatan lambung.

Hal ini disampaikan Achmad Chodjim, seorang penceramah yang biasa memberikan tausiyah pada beberapa event keagamaan. “Padatnya pekerjaan membuat kita tertekan. Ditambah lagi perut yang lapar, membuat puasa semakin terasa berat dan timbul rasa malas. Padahal, kalau semuanya diatur, kita tidak akan merasa depresi saat berpuasa,” ujar Achmad, .

Pertama-tama yang harus dilakukan menurut Achmad adalah tidak menganggap pekerjaan sebagai beban. “Saat berpuasa, beraktivitas seperti biasa. Jangan merasa sedang berpuasa sehingga tidak ada bedanya bekerja sambil puasa atau tidak puasa. Lalu, perlu diingat bahwa yang sedang berpuasa adalah kita, bukan orang lain. Jadi biarkan saja teman-teman kantor yang tidak berpuasa, makan di depan kita. Atau kalau harus meeting di luar kantor dan itu di tempat makan, tidak perlu protes,” jelas Achmad.

Menurutnya, saat berpuasa kita harus kuat dengan godaan. Kalau memang sudah niat, kita tidak perlu meminta orang lain ikut-ikutan puasa untuk menghargai kita. Justru kita yang harus menghargai mereka yang tidak berpuasa, dengan tidak membiarkan mereka kelaparan. Kelak kita akan terbiasa berpuasa dalam keadaan apapun, tanpa merasa depresi.

Achmad menambahkan, puasa sebetulnya hanya mengubah jam makan dari siang menjadi malam. Oleh karena itu, porsi makan ketika berbuka puasa juga tidak boleh berlebihan karena lambung akan mengalami kejutan sehingga bekerja lebih keras.

“Sebaiknya berbuka dengan yang manis, salah satu contohnya adalah kurma. Makan dua sampai tiga butir kurma dan air putih cukup untuk berbuka untuk mengantarkan perut yang kosong agar siap menerima makanan berat,” ungkap penulis sejumlah buku tentang spiritualitas ini.

Menurutnya kurma dapat menetralisasi lambung dan membantu proses detoksifikasi setelah sehari penuh berpuasa. “Setelah makan kurma dan minum air putih, Anda bisa sholat magrib dulu, bahkan bisa menunda makan sampai selesai sholat tarawih,” tambahnya.

Setelah itu, silakan mengonsumsi makanan berat dengan mengurangi karbohidrat. Sebab, meski kandungannya sedikit, namun karbohidrat memiliki ampas yang banyak. Memaksa mengonsumsi makanan yang berat dari segi karbohidrat akan membuat Anda merasa mengantuk setelah sahur dan berbuka, karena perut yang kosong dipaksa mengolah makanan-makanan berat.

Mengurangi porsi makanan berat, terutama karbohidrat, juga dapat membantu lambung bekerja lebih baik saat berpuasa. Selain itu, mengkonsumsi gula alami dari buah-buahan terutama kurma, dapat menambah daya tahan tubuh dan membantu masa penyembuhan setelah sakit.

Achmad mengungkapkan bagaimana orang-orang di daerah Timur Tengah yang gersang dapat menahan lapar dan haus dalam kehidupan sehari-hari karena kebiasaan mereka mengonsumsi kurma. “Di Arab, air minum itu langka. Maka masyarakat banyak mengonsumsi kurma untuk menghilangkan haus sekaligus lapar,” jelasnya.

Untuk menetralisasi lidah setelah berpuasa, orang gemar minum sirup. Namun, Achmad menyarankan untuk mengonsumsi kolak saja. Banyak iklan minuman sirup saat bulan Ramadan menurutnya kurang tepat, karena sirup tidak baik diminum setelah berbuka. Sesekali memang tidak apa-apa, tetapi kalau manisnya berlebihan dan diminum terus-menerus, sirup bisa merusak metabolisme tubuh.

Lagipula, kini kurma juga tak hanya bisa dikonsumsi sebagai buah biasa. Sudah banyak jenis kue yang terbuat dari kurma dan dijual di toko-toko kue atau pusat penjualan kurma. Mengonsumsi kue-kue yang terbuat dari kurma juga bisa dipilih untuk berbuka dengan makanan ringan tetapi sehat.

sumber

FULL STORY >>

Jangan Pukul Si Kecil

Orangtua kerapkali merasa kehabisan cara untuk mengatasi kenakalan anaknya, ujung-ujungnya pukulanlah yg mendarat dibokong si kecil. Pada dasarnya tidak ada seorang orangtua pun yg suka memukul anaknya, bahkan mereka mengaku didera perasaan bersalah setiap kali habis memukul anaknya. Namun, dilain sisi mereka tidak tahu lagi apa yg mesti dilakukan agar anaknya mau menurut & menghentikan kenakalannya.



Sebuah penelitian menyatakan bahwa memukul anak akan mengajarkan pada anak utk bersikap menyerang & menggunakan kekerasan dlm menyelesaikan masalah. Riset tersebut jg menyatakan bhw seringnya orangtua memukul anaknya, akan merendahkan self-esteem & menyebabkan depresi pada anak, bahkan hingga ia dewasa. Lalu, cara seperti apakah yg bisa orangtua lakukan untuk menangani anaknya yg nakal, selain memberinya pukulan.

Berikut beberapa cara yang bisa menjadi alternatif bagi orangtua dalam mendidik anak:


"Tetap tenang"



Saat anda merasa marah pada anak anda, dan kemarahan tersebut rasanya sudah tidak terkontrol, sehingga anda berkeinginan memukul anak anda, yg bisa anda lakukan pd situasi tersebut yaitu meninggalkannya sejenak untuk menenangkan diri. Biasanya setelah anda dlm keadaan tenang, anda akan menemukan solusi lain terhadap masalah yg anda hadapi. Jika anda terpaksa tidak bisa meninggalkan situasi tersebut, anda bisa menenangkan diri dgn cara menghela nafas sejenak, dgn memejamkan mata sambil menghitung hingga sepuluh, atau hingga anda merasa lebih tenang.


"Sediakan waktu untuk diri sendiri"



Orangtua yg kerapkali memukul anaknya yg nakal, biasanya adalah orangtua yg tdk punya waktu untuk dirinya sendiri, sehingga ia selalu merasa tergesa-gesa dalam segala hal. Jadi penting bagi anda untuk tetap menyediakan waktu tenang untuk diri anda sendiri, misalnya dgn sesekali menyediakan waktu untuk membaca, exercise, berjalan-jalan, berdoa & sebagainya, meski sesibuk apapun anda.


"Tetap bersikap lembut namun tegas"



Salah satu situasi yg membuat orangtua memukul anak mereka, adalah saat anak tidak mematuhi perintah yg katakan orangtua untuk tidak bersikap nakal, sehingga pukulan adalah cara yg mereka pilih. Jika anda menghadapi situasi seperti ini, yg bisa anda lakukan adalah lakukan eye contact dgn anak anda, berjongkoklah agar mata anda berada tepat didepan matanya, kemudian tataplah matanya dlm & tegas, sentuhlah punggungnya, dan katakan padanya dgn ucapan yg lembut namun tegas tentang apa yg anda ingin ia lakukan, misalnya "Mama ingin kamu bermain dgn tenang", dan sabagainya.


"Beri pilihan"



Memberi pilihan pada anak anda adalah cara yg efektif untuk menghindarkan anda memukul anak anda saat nakal. Misalnya saat sikecil mulai mengacak-ngacak makanannya di meja, anda bisa memberinya pilihan, ia ingin berhenti mengacak-ngacak makanannya atau ingin anda memindahkannya dari meja makan. Jika ia masih terus mengacak-ngacak makanannya, turunkan ia dr meja makan dgn tegas, namun tetap lembut, lalu katakan padanya, bahwa anda akan mengembalikannya ke meja makan saat ia siap untuk memakan makanannya tanpa memainkannya.


"Memberikan konsekuensi yang logis"



Konsekuansi yg logis terhadap kenakalan sikecil yaitu mengajarkannya untuk bertanggungjawab terhadap kenakalannya yg ia lakukan. Dalam sebuah kasus, misalnya, saat sikecil memecahkan kaca jendela tetangga dan anda menghukumnya dgn memukulnya bisa jadi hukuman tersebut akan membuat sikecil tidak akan mengulang perbuatannya lagi, namun selain itu, sikecil juga akan belajar bahwa ia harus menyembunyikan kesalahannya dari anda, menyalahkan orang lain, berbohong, atau berupaya agar tidak ketahuan oleh anda. Ia juga akan merasa marah dan dendam pada anda akibat pukulan yg anda berikan. Sikap penurutnya didasari perasaan takut anda pukul lagi, bukan karena menghormati anda sebagai orangtuanya.

Bandingkan efek yg ditimbulkan jika anda memberikan hukuman yg logis pada sikecil dibanding memukulnya, misalnya anda bisa mengatakan dgn nada suara yg tegas padanya bahwa "Mama tahu kamu baru saja memecahkan jendela rumah tetangga sebelah, lalu apa yg akan kamu lakukan untuk memperbaikinya?". Dgn demikian sikecil akan mencari cara bagaimana mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut pada tetangga anda, paling tidak ia akan berinisiatif meminta maaf pada tetangga anda, atau bahkan mau mencuci mobil tetangga selama beberapa waktu untuk mengganti kaca yg ia pecahkan. Situasi tersebut akan mengajarkan sikecil bahwa kesalahan adalah bagian yg tidak terpisahkan dari hidup, dan meski ia telah membuat kesalahan, namun jika ia mau mempertanggungjawabkan kesalahannya, dan memperbaikinya, maka semuanya akan baik-baik saja. Ia juga tidak akan marah dan dendam pada orangtuanya, yg terpenting self-esteem nya tidak akan runtuh.


"Melakukan perbaikan"



Saat sikecil melanggar larangan anda, mungkin anda emosi dan memberinya hukuman yg kejam, misalnya tdk memberinya uang jajan, atau melarangnya keluar rumah untuk beberapa waktu. Jika hal tersebut anda lakukan, pikirkan lagi konsekuansinya, karena hukuman tersebut justru akan membuat anak anda semakin marah pd anda, bahkan malah akan membangkang anda. Jika hukuman tersebut sudah terlanjur anda lakukan lantaran emosi anda, anda bisa melakukan perbaikan misalnya, dgn menemui anak anda & mengajaknya berbicara, katakan padanya bahwa anda minta maaf telah memeberinya hukuman tersebut, katakan juga bahwa betapa anda merasa dikhianati karena pelanggaran yg ia lakukan, ingatkan padanya bahwa menjaga janji merupaka hal yg penting, yg terpenting, kemudian mintalah ia melakukan sesuatu untuk memperbaiki kesalahannya tersebut. Sesuatu yg datang dari kesadarannya sendiri, dan bukan merupakan hukuman dari anda.


"Menarik diri dari konflik"



Saat bertengkar dgn sikecil rasanya anda ingin menamparnya karena kata-katanya yg tidak pantas pada anda, jika situasi tersebut yg anda hadapi, alangkah baiknya jika anda segera menarik dari situasi trsbt. Namun, jangan tinggalkan ruangan dalam keadaan marah, sebaliknya katakan dgn tenang bahwa anda ada diruangan sebelah jika anak anda sudah siap untuk berbicara dgn lebih sopan pd anda.


"Gunakan tindakan yang tegas namun lembut"



Saat sikecil ingin menyentuh benda yg seharusnya tidak ia sentuh, seperti vas bunga kesayangan anda dan sebagainya. Anda bisa melarangnya dgn cara mengangkat tubuhnya dan membawanya keruangan lain untuk mengalihkan perhatiannya, katakan padanya ia boleh menyentuh benda tersebut lain waktu. Hindari memukul tangannya dgn kasar. Jika ia kerap kembali untuk menyentuhnya, kembali angkat tubuhnya, dan jauhkan dari benda tersebut.


"Beri peringatan sebelumnya"



Sifat ngambek dan merajuk pada sikecil, seringkali membuat ibu tidak sabar hendak memukulnya, apalagi jika hal tersebut terjadi ditempat umum, atau saat anda bertamu. Dari pada memukulnya, atau menariknya untuk pulang saat itu juga, lebih baik anda terlebih dahulu memberinya peringatan, misalnya katakan padanya anda akan pergi dari tempat tersebut lima menit lagi, hal tersebut akan memberikan cukup waktu bagi sikecil untuk menenangkan diri, atau menyelesaikan apa yang sedang ia lakukan.

Sikap agresif merupakan penyebab kekerasan yang terjadi dalam masyarakat, dan memukul adalah salah satu bentuk agresif tersebut, yang bisa menyebabkan sikecil kehilangan self-esteem dan sifat antusiasmenya, sekaligus menyebabkannya menjadi pembangkang, dan enggan bekerjasama. Ibu yang bijak akan menggunakan cara yang lebih kreatif dan bijaksana dalam menangani kenakalan anaknya tanpa kekerasan.



sumber


FULL STORY >>