Labirin, Maze

Sabtu



Labirin (maze) adalah permainan yang sudah tidak asing di telinga kita. Labirin adalah jaringan jalan yang rumit dan berliku-liku. Sejak zaman dahulu, labirin telah digunakan dalam berbagai kepentingan, mulai dari proteksi keamanan hingga hiburan. Pada umumnya, labirin dibuat untuk tujuan hiburan. Dalam kehidupa nyata, labirin dapat ditemukan pada susunan jalan kecil atau gang-gang di kawasan perumahan. Sangat sulit bila seseorang yang asing dengan daerah tersebut untuk mencari jalan. Bila seseorang mengetahui metode untuk keluar dari sebuah labirin, maka mereka dapat dengan mudah mengatasi kesulitan yang dirasakan. Ada berbagai jenis metode pencarian jalan keluar untuk masalah labirin ini. Salah satu metode pencari jalan keluar yang sedehana adalah metode wall follower. Metode ini juga dikenal dengan aturan tangan kanan (right-hand rule) atau aturan tangan kiri (left-hand rule). Metode ini merupakan kombinasi dari algoritma runut-balik (backtracking) dan algoritma greedy. Metode ini akan mencari jalan sesuai dengan dinding labirin, baik itu ke kiri maupun ke kanan. Makalah ini akan mengulas tentang penggunaan metode wall follower utuk menemukan jalan keluar dalam sebuah labirin.

Labirin atau maze adalah sebuah puzzle dalam bentuk percabangan jalan yang kompleks dan memliki banyak jalan buntu. Tujuan permainan ini adalah pemain harus menemukan jalan keluar dari sebuah pintu masuk ke satu atau lebih pintu keluar. Bisa juga kondisi pemain menang yaitu ketika dia mencapai suatu titik di dalam labirin tersebut.

Labirin dalam dunia nyata banyak dibuat di taman atau ruangan-ruangan dengan pembatas berupa pagar tanaman, tembok atau pagar. Ukurannya bervariasi, tergantung ukuran ruangan atau taman tersebut. Labitin ini biasanya memang dirancang untuk menjadi sebuah atraksi permainan (misalnya rumah kaca) atau hanya sebagai hiasan saja. Selain itu banyak labirin yang terbentuk secara “tidak sengaja”. Contohnya jalan-jalan kecil atau gang-gang yang terbentuk diantara rumah-rumah pada kawasan pemukiman. Labirin-labirin ini secara tidak langsung “menyesatkan” orang asing yang masuk ke dalamnya. Pada umumnya pembuatan labirin hanya untuk hiburan belaka. Namun, banyak bangunan yang menerapkan labirin sebagai salah satu sistem keamanan agar orang yang tidak berkepentingan atau tidak dikenal sulit untuk masuk ke dalam bangunan. Labirin untuk permainan biasanya dicetak dalam sebuah kertas utuk diselesaikan oleh pemain. Permainan dilakukan dengan cara menuliskan jalan yang telah ditempuh menggunakan pensil atau hanya dengan menunjuk jalannya menggunakan jari. Labirin terbagi menjadi beberapa kategori sesuai jenisnya, yaitu Labirin 2 dimensi, 3 dimensi, bentuk segitiga, sigma, dan masih banyak lagi.

http://asalkamutahuaja.blogspot.com/2010/12/rahasia-tentang-labirin.html

FULL STORY >>

Keutamaan Sholat Dhuha

Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka'at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka'at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka'at sekali salam.
Hadits Rasulullah SAW terkait shalat dhuha antara lain :
“Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga” (H.R. Tarmiji dan Abu Majah)
"Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan." (H.R Turmudzi)

"Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8 rakaat dan bersalam tiap dua rakaat." (HR Abu Daud)
"Dari Zaid bin Arqam ra. Berkata,"Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha‘. Beliau bersabda,?Shalat awwabin (duha‘) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari)." (HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi)
Pada dasarnya doa setelah shalat dhuha dapat menggunakan do'a apapun. Doa yang biasa dilakukan oleh Rasulullah selepas shalat dhuha adalah :
"Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, dan perlindungan itu, perlindungan-Mu". "Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi , keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh".

http://ovyp.blogspot.com/

FULL STORY >>

Kata-kata Bijak Tentang Cinta

http://www.pixabella.com/wp-content/uploads/2009/03/red-clipart-love-heart.png

Ternyata senyuman dapat menjadikan seseorang terbuka hatinya.
http://lubang-kecil.blogspot.com/
—————————————————————-
Cinta mungkin tidak akan berlangsung selamanya, tapi ia akan bertahan. Bertahan
begitu lama dan kuat, hingga kita tahu bahwa dia mengkhianati cinta kita.
—————————————————————–
Banyak kepedihan yang tersimpan dalam kisah kisah cinta sejati.
—————————————————————–
Cinta menimbulkan kepedihan.
Cinta menyembuhkan kepedihan.
Dan, cinta itu adalah kepedihan.
Di mana ada cinta, maka kepedihan tak pernah jauh darinya.
Cinta akan memenuhi hati kita,
menghancurkan hati kita, dan
menyembuhkan hati kita yang terluka.
—————————————————————–
Kisah cinta tidak ada akhir yang membahagiakan, sebab cepat atau lambat cinta itu tetap abadi hingga salah satu pihak akan berpulang lebih dulu, meninggalkan orang lainnya dalam kepedihan dan dukacita.
—————————————————————–
Cinta itu buta dan cinta dapat membukakan mata.
—————————————————————–
Cinta tak pernah merupakan akhir, namun selalu ada kelanjutannya, atau harapan bagi yang menjalaninya.
——————————————————————
Setiap kisah cinta tak akan pernah berakhir bahagia, cepat atau lambat.
——————————————————————
Kalau kau memusatkan perhatian untuk memberikan cinta, tugasmu akan terasa lebih kecil namun hasilnya besar. Kalau kau memusatkan perhatian untuk mendapatkan cinta, tugasmu akan terasa lebih besar namun hasilnya kecil.
——————————————————————
Kita akan tetap saling mencintai apabila kita dapat menerima setiap perubahan.
——————————————————————
Hal yang tersedih adalah apabila orang yang mendatangi kita pergi berjalan menjauh, dan perasaan kita bertambah sedih seiring banyaknya langkah kaki saat ia meninggalkan kita.
——————————————————————
Hanya seorang pecundang yang tidak berani mengungkapkan perasaan cintanya kepada orang yang dicintai.
——————————————————————
Mengingat cinta dimasa lalu hanya menambah kita menderita kepedihan hati, dan akan berhenti hingga kita berhenti mengingat masa lalu menjadikannya pengalaman berharga, dan menemukan cinta sejati.
——————————————————————
Aku adalah seorang yang telah kehilangan sinarnya, kini hatiku gelap tapi aku terus berusaha mencari sinar yang akan menerangi hatiku kembali.
——————————————————————
Aku hanya duduk termenung menanyakan kedalam hati tentang sinar yang datang dan menerangi hatiku walaupun samar-samar.
—————————————————————–
T’KadanG…Akrab lbh baik Dr pd Cinta… Diam lbh baik Dr pd bicara…& Senyum lbh baik Dr pd tertawa…
—————————————————————–
Yang berlalu biarlah berlalu, karena bagaimanapun semua telah berakhir.
Biarkan semuanya tenggelam bersama matahari.
——————————————————————
Tidak usah menangisi kepergiannya. Dia tidak akan melihatku berdiri tertegun melihatmu, sekalipun hanya sedetik, karena engkau telah pergi meninggalkanku dan tidak akan kembali kepadaku selamanya.
——————————————————————
Allah tidak akan mengambil sesuatupun dari mahluknya,
kecuali Dia akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.
——————————————————————
Kau akan melihat sendiri keceriaan wajahnya jika kau bertemu dengannya seolah kau memberikan kepadanya sesuatu yang kau sendiri memerlukannya.
——————————————————————
Cintailah sesuatu yang kamu cintai sekadarnya saja, karena bisa jadi suatu saat nanti ia akan menjadi sesuatu yang kamu benci; Dan bencilah sesuatu yang kamu benci sekadarnya saja, karena bisa jadi pada suatu saat nanti ia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai.
——————————————————————
Tidak ada satu tarikan napaspun yang kau hembuskan, melainkan ada takdir yang dijalankan-Nya pada dirimu. Karena itu, tunduklah pada-Nya dalam setiap keadaan.
——————————————————————
Semua pasti sudah direncanakan oleh-Nya.
Semoga semua ini membawa kebaikan untuk kita semua.
——————————————————————
Masa lalu dapat kita gantungkan sebagai pajangan, tapi tidak perlu diacuhkan.
Kita harus mengurung, melupakan, mengikatnya dengan tali yang kuat agar tidak dapat
keluar berlari melihat cahaya.
——————————————————————
Kita takkan bisa berlari dari kenyataan bahwa kita manusia tempatnya salah dan lupa.
——————————————————————
Setiap manusia pasti punya kesalahan dan sakit hati tapi hanya yang pemberani dan berjiwa pengasih yang berani mengakui dan memaafkan.
——————————————————————
Cinta adalah 3/4 mimpi mimpi dan 1/4 kenyataan. Mulai timbul masalah kalau kau jatuh cinta pada mimpi mimpi itu, bukan pada kenyataanya. Tapi kau akan menemukan cinta sejati kalau kau jatuh cinta pada keduanya.
——————————————————————
Bagaimana mungkin aku begitu mencintai seseorang, sedangkan mereka tidak mencintaiku ?.

http://www.ngobrolaja.com/showthread.php?t=16097

FULL STORY >>

Hokaido, Jepang

Hokkaido adalah tujuan populer di kalangan turis dunia, tempat ideal untuk merasakan pengalaman Jepang yang tradisional. Dari mulai damainya gaya hidup sampai indahnya pemandangan, Hokkaido penuh dengan pesona yang tak pernah gagal memikat. Surga ini tersembunyi di bagian paling utara Jepang, hanya satu setengah jam penerbangan dari Tokyo.

Ramen

Miso ramen yang asli hanya bisa Anda temukan di Sapporo, Hokkaido. Sebagai tempat asal ramen, kios-kios dan restoran ramen tersebar di seluruh kota. Dua tempat yang terkenal di kalangan turis adalah Ramen Republic dan Ramen Yokocho. Ramen Yokocho, sebuah gang sempit yang dipadati warung-warung menyajikan ramen Sapporo yang terkenal, dapat ditempuh dengan 3 menit berjalan kaki dari stasiun kereta bawah tanah Susukino.

Daerah ini juga merupakan tempat hiburan dan kawasan red light yang populer, mulai 'hidup' saat matahari terbenam. Dua stasiun selanjutnya dari Susukino adalah taman hiburan Ramen Republic, berlokasi di lantai 10 Sapporo ESTA, kompleks bisnis tepat di depan Stasiun Sapporo. Sayangnya, tempat-tempat ramen yang popular ini terlalu dikomersialkan, harga yang mereka pasang ditujukan bagi turis dan pengunjung. Namun tak perlu khawatir, semangkuk ramen yang enak bisa dengan mudah ditemukan di mana saja di kota. Anda tinggal mencari beberapa penanda warung ramen yang enak - kecil, mungkin sedikit kumuh, tapi antriannya penuh, bahkan di tengah musim dingin.

Bir

Menyicipi bir adalah hal yang tidak boleh Anda lewatkan ketika menjelajah Hokkaido. Selain sake, Hokkaido terkenal dengan bir. Dengan banyaknya pabrik pengolahan di seluruh pulau, pastikan Anda mampir ke salah satunya untuk menyicipi bir yang baru selesai dibuat. Empat produsen bir yang terkenal adalah Kirin, Sapporo, Suntory, dan Asahi. Namun, tempat-tempat pembuatan kecil juga menawarkan bir yang tak kalah memuaskan.

Salah satu rekomendasi adalah mencoba makan malam Genghis-khan (domba panggang) dengan bir spesial di Pabrik Bir Sapporo. Perpaduan sempurna antara kelembutan cita rasa dengan alkohol - betul-betul sebuah kenikmatan duniawi!

Makanan Laut

Beragamnya pilihan di Hokkaido bisa menjadikan tempat ini surga bagi penyuka makanan laut. Daging kepiting, ikan salmon, scallop, landak laut, telur ikan salmon, semuanya tersaji segar untuk dinikmati. Kepiting-kepiting berukuran amat besar kerap menjadi pilihan para turis dan penduduk lokal. Pasar pagi di Hakodate adalah tempat mendapatkan makanan laut yang masih segar, hidup bahkan. Hakodate Asaichi (pasar pagi Hakodate) terletak sangat dekat dari stasiun JR Hakodate. Terdapat 360 toko, penjaja atau restauran yang menjual makanan laut. Bersiaplah untuk bangun lebih awal, pasar paling penuh aksi antara jam 6 hingga 7 pagi.

Cokelat

Anda tidak bisa meninggalkan Hokkaido tanpa membawa pulang sekotak Shiroi Koibito atau produk-produk Royce. Cokelat-cokelat ini sengaja dibuat sebagai penggoda indera perasa, dengan aroma kelapanya yang kaya dan menggiurkan, membangkitkan segala hasrat demi kegemaran akan cokelat.

Kunjungi Taman Shiroi Koibito - pabrik cokelat Ishiya, tempat pembuatan Shiroi Koibito. Dengan tiket masuk seharga 600 yen, Anda seperti memasuki dunia "Charlie dan Pabrik Cokelat" versi Charles Dickens. Selain melihat proses produksi secara langsung, ada galeri yang menampilkan kemasan dan kaleng cokelat, ratusan cangkir teh dan cokelat panas, bahkan koleksi mainan anak-anak dari seluruh dunia. Benar-benar sebuah pengalaman yang penuh kenangan masa kecil.

Salju

Musim dingin adalah puncak aktivitas. Meskipun Februari 'membeku', Odori Park semarak oleh orang-orang yang bersiap untuk festival salju terbesar sepanjang tahun. Festival Salju Sapporo sudah tersohor di dunia, mengundang 2 juta pengunjung untuk datang ke Hokkaido setiap tahun. Para 'pematung' salju pun datang berkumpul dari seluruh dunia untuk saling berlomba.

Berbagai bentuk pahatan terlihat di sepanjang jalan, Hokkaido seperti sebuah kerajaan salju. Patung-patung itu bisa setinggi bangunan tiga lantai, berbentuk karakter kartun seukuran manusia, atau meniru monumen dan ikon termasyhur, semuanya terbuat dari es. Betul-betul mengagumkan! Malam hari adalah waktu terbaik untuk menikmati karya seni ini, saat lampu-lampu jalan menerangi dan mengubah Hokkaido menjadi negeri dongeng raksasa.

source: http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/8-yang-wajib-di-hokkaido


FULL STORY >>

Kisah Seekor Keledai Dan Sumur Tua

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur tua. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya, si petani memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup - karena berbahaya), jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya.

Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.

Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur. Si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga2 si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga mengguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri !



Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran.

Cara untuk keluar dari "sumur" (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari "sumur" dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah.

Kita dapat keluar dari "sumur" yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah !

Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan :
  1. Bebaskan dirimu dari kebencian
  2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan.
  3. Hiduplah sederhana.
  4. Berilah lebih banyak.
  5. Berharaplah lebih sedikit.
  6. Tersenyumlah.
  7. Miliki teman yang bisa membuat engkau tersenyum
kaskus

FULL STORY >>

Kisah Pak Tua Yang Bijak



Suatu ketika hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan raut mukanya ruwet. Tamu itu memang tampak seperti orang yang tidak berbahagia.

Tanpa membuang waktu orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak itu hanya mendengarkan dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam dan meminta tamu itu untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba minum ini dan katakana bagaimana rasanya”, ujar Pak Tua itu.

“Pahit.., pahit sekali rasanya…”, jawab tamu itu sambil meludah kesamping.

Pak Tua sedikit tersenyum. Lalu ia mengajak tamunya berjalan ke tepi telaga didalam hutan didekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampailah mereka ketepi telaga yang tenang itu.

Pak Tua itu kembali menaburkan segenggam garam ke dalam telaga. Dengan sepotong kayu dibuatnya gelombang-gelombang dari adukan-adukan itu yang menciptakan riak-riak air. “Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah”, perintah Pak Tua. Saat tamu itu selesai meneguk air itu, Pak Tua kembali bertanya, “Bagaimana rasanya?”

“Segar”, sahut tamunya. “Apakah kamu merasakan garam didalam air itu?”, Tanya Pak Tua lagi. “Tidak”, jawab si anak muda.

Dengan kebapakan Pak Tua menepuk-nepuk punggung anak muda itu. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh disamping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan itu adalah layaknya segenggam garam, tidak lebih dan tidak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama. Dan memang akan tetap selalu sama.”

“Tapi, kepahitan yang kita rasakan akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”

Pak Tua itu kembali memberi nasehat, “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung sgalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas. Buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, ‘sang orang bijak’, kembali menyimpan ‘segenggam garam’ untuk anak muda lain yang sering datang kepadanya membawa keresahan jiwa…

source: http://bayudew4nto.wordpress.com/2010/03/19/seorang-bijak/

FULL STORY >>

10 Spesies Burung Tercepat di Dunia

1. Spine-tailed swift, atau biasa disebut White-throated Needletail (scientific name: Hirundapus caudacutus), kecepatan maksimum = 171 km/jam.



2. Frigate bird, kecepatan maksimum = 153 km/jam.


3. Spur-winged goose, kecepatan maksimum = 142 km/jam.


4. Red-breasted merganser, kecepatan maksimum = 129 km/jam.


5. White-rumped swift, kecepatan maksimum = 124 km/jam.


6. Canvasback duck, kecepatan maksimum = 116 km/jam.


7. Eider duck, kecepatan maksimum = 113 km/jam.


8. Teal, kecepatan maksimum = 109 km/jam.


9. Mallard, kecepatan maksimum = 105 km/jam.


10. Pintail, kecepatan maksimum = 105 km/jam.


source: http://terselubung.blogspot.com/2009/08/10-burung-tercepat-di-dunia.html

FULL STORY >>

Kisah Mistis di Kampung Setan, Sinjai Utara

Kampung Setan memang terdengar sangat asing, namun bagi masyarakat kelurahan Alehanuae dan sekitarnya tidak asing lagi. Kampung setan adalah nama salah satu tempat yang adanya di Kelurahan Alehanuae, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai.
Tak jelas siapa yang pertama kali memberinya nama Kampung Setan.Yang jelasnya sesuai keterangan beberapa masyarakat yang kami temui, ada sejumlah kisah misteri yang bersumber dari kampung tersebut. Di sekitar kampung itu terdapat sejumlah rumah panggung penduduk yang letaknya saling berjauhan.

Sekitar 35 tahun yang lalu Asbar (45 th) pernah tinggal bersama neneknya di kampung itu sekitar 2 tahun lamanya. Ketika itu berbagai pengalaman mistik yang Asbar rasakan, namun belum mengerti sama sekali arti dari setiap kejadian yang di alaminya. Misalnya suatu ketika diajak bersama kakak sepupu pergi mencari buah mangga masak dimalam hari bersama anak-anak kampung setempat, kebetulan waktu itu lagi musim mangga dan sudah menjadi kegembiraan anak-anak setempat mencari buah mangga yang jatuh dimalam hari.

“Saya masih ingat ketika itu karena malam semakin larut,teman-teman pada tidur semua di bawa pohon mangga,tinggallah saya seorang yang tidak bisa memejamkan mata ,entah apa sebabnya.Tiba-tiba terdengar suara mangga yang jatuh di tengah semak belukar,saya pun berlari menuju tempat jatuhnya mangga tersebut dengan membawa obor yang terbuat dari daun kelapa yang telah di anyam. Setelah merasa yakin dengan apa yang saya lihat, mangga itu lalu saya raih” Ujar Asbar kepada Mitos.

“Setelah meraih mangga yang ada dihadapan saya, ternyata bukan mangga melainkan kepala manusia kerdil yang tidak memiliki jasad, kepala itu saya pandangi, seketika dia tersenyum pandangannya tajam memancarkan aura merah, saya terdiam seribu bahasa bagaikan terhipnotis seluruh persendianku kaku di buatnya” Lanjutnya.

“Sayapun meletakkan kepala itu ke tanah dan tiba-tiba berguling lalu lenyap di tengah kegelapan malam. Pengalaman ini tidak pernah menjadi sebuah perenungan buat saya, sebab mungkin ketika itu masih kanak-kanak.Setelah sedikit mempelajari ilmu keghaiban saat dewasa,barulah saya mengerti bahwa ketika itu yang saya temui adalah mahluk ghaib yang mendiami kampung setan.

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepatnya,apa yang saya alami sudah 35 tahun berlalu,baru sekarang tergerak hati saya kembali menyusuri misteri di balik pengalaman masa kecil dulu” Kenang Asbar menutup kisah masa kecilnya.

Beberapa warga setempat yang ditemui Mitos dan menanyakan prihal penamaan kampung setan yang menarik untuk diketahui pembaca mitos.

Puang katang (70 th) salah satunya yang banyak tahu,sekaligus berfrofesi sebagai dukun kampung yang sering dimintai bantuannya jika ada warga yang kesurupan jin atau ruh-ruh gentayangan.Menurut keterangan yang kami peroleh,bahwa tidak ada yang mengetahui dengan pasti sejak kapan adanya penamaan kampung setan itu,yang jelas katanya dahulu kala ada warga yang sempat melihat rombongan wanita cantik berpakaian serba kuning menurungi bukit menuju sebuah sumur tua yang adanya di tepi hutan kampung. Setelah mereka semua tiba di sumur seketika lalu lenyap entah ke mana perginya, saat itulah masyarakat menamainya sumur setan yang adanya di kampung setan.

“Bahwa ada salah seorang warga yang sakrat di akibatkan oleh ulah jin yang mendiami kampung itu,hanya disebabkan orang tuanya pernah menebang pohon besar yang merupakan tempat tinggal jin di sekitar halaman rumahnya.beruntung berkat pertolongan Allah akhirnya orang itu dapat di sembuhkan” Ujar Puang Katang ketika ditemui oleh Wartawan Mitos dikediaman anaknya. Pada malam harinya Dia bermimpi bertemu dengan dua orang wanita mengenakan mukena berjalan menuju Masjid.

Wanita itu lalu menyapa Puang Katang dengan nada menampakkan kebencian, katanya: “ seandainya kamu tidak mengobati Asri [nama anak yang sakit], kami sudah membunuhnya, tapi kali ini hanya peringatan buat siapa saja yang sewenang-wenang menebang pohon tanpa terlebih dahulu meminta izin”.

Lanjut katanya: “kalau kalian mau menebang pohon,minta izin dengan cara menyandarkan sebuah kapak yang di letakkan pada pohon yang akan di tebang cara terbalik, artinya tajamnya bersandar pada pohon dan pemegangnya di bawah, lalu berdoa dengan menyebut nama Allah serta bershalawat kepada baginda Rasulullah mohon kiranya penghuni pohon ini dapat di pindahkan ke tempat yang jauh dan tidak mengganggu, setelah itu biarkan kapak itu sampai semalam. Keesokan harinya jika kapaknya rebah, itu pertanda permintaan di kabulkan dan silahkan di tebang. Kalau tidak , jangan di lanjutkan sebab dapat mendatangkan musibah bagi yang menebangnya” Tegas wanita itu memberikan peringatan kepada Puang Katang.

Lain halnya yang di alami Suke salah seorang warga yang memiliki sebuah kebun letaknya tidak jauh dari sumur setan. “Ketika itu jam 12 siang, Saya lagi beraktifitas di kebunnya tiba-tiba di melihat sosok wanita cantik berpakaian kuning berjalan mendekatinya, dengan perasaan takut tanpa pikir panjang Saya langsung mengambil langkah seribu berlari meninggalkan semua peralatan yang ku bawa dan anehnya wanita itu terus mengejarku. Sampai di rumahku, wanita itu menghilang” Ujar Suke Kepada Wartawan Mitos.
Sejak peristiwa itu Suke tidak lagi berani bekerja di kebunnya seorang diri.

Dari berbagai sumber yang mitos temukan, pada kesimpulannya kampung setan umumnya di huni jenis jin yang mayoritas berjenis kelamin wanita, dan memiliki seorang Ratu. Dahulu kala sampai saat ini umumnya masyarakat pedesaan ,ketika menemukan hal-hal yang bersifat ghaib di katakannya setan.

Padahal penamaan Syethan dalam konsep ajaran Agama Islam adalah jenis mahl uk Ghaib ciptaan Allah yang tidak dapat terlihat dengan pandangan mata biasa, tetapi dengan menggunakan pandangan mata bathin, mahluk dari golongan bangsa jin yang punya prilaku buruk.Tidak semua jenis jin buruk,seperti halnya bangsa manusia. Kalaupun ada manusia yang punya masalah dengan jin,itu di akibatkan oleh ulah manusia itu sendiri karena tidak memahami aturan-aturan hidup dunia jin.(jabbar)

source: http://www.majalah-mitos.com/2010/11/cerita-mistik-di-kampung-setan.html

FULL STORY >>

Mesjid Yes Gereja No, Renungan

“Hampir saja kita kecolongan, Bang”, kata staf administrasi yang berjilbab itu mengadu, setelah sekian lama tak bertemu saya karena saya lama meninggalkan tanah air untuk tugas belajar.

“Ada apa?”, tanya saya.

“Iya, beberapa waktu lalu orang-orang Kristen berniat mendirikan gereja di kampus ini. Untung kita cepat tahu, lalu bergerak mencegahnya. Alhamdulillah kita berhasil.”

“Kenapa dicegah? Kenapa dihalangi?”

“Lho, kan…..”

“Mbak, saya ini hampir 8 tahun tinggal di Jepang. Selama itu saya jadi minoritas dalam hal agama. Coba Anda bayangkan bagaimana rasanya kalau niat saya hendak membangun mesjid atau beribadah selama saya berada di Jepang dihalangi orang.”

“Mbak mengkhawatirkan kristenisasi?” tanya saya. Ia mengangguk.

“Apa iya kalau berdiri gereja di kampus ini lantas orang berbondong-bondong masuk Kristen?”.

Ia lalu terdiam, dan percakapan kami berakhir.
+++

Pola fikir staf administrasi tadi sebenarnya pernah saya anut. Waktu itu saya masih kuliah di UGM dan aktif di organisasi dakwah kampus. Saat itu di UGM belum ada mesjid, dan kami sedang bersiap untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan mesjid. Mantan Rektor, alm. Koesnadi Hardjasoemantri menjadi ketua panitia.

Saat itu kami mendengar bahwa orang-orang Kristen akan mendirikan gereka di kampus. Lokasinya tak jauh dari lahan yang hendak digunakan untuk membangun mesjid. Kami langsung bereaksi. Rencana pembangunan gereja ini harus dihentikan!

Kami, beberapa aktivis Islam di kampus melakukan berbagai lobi. Yang terutama tentu kepada Rektor. Pergilah kami menghadap Rektor, menanyakan soal rencana itu, dan tentu saja (niatnya) menekan Rektor agar membatalkan atau mencegah rencana itu kalau benar adanya.

Sambil menunggu di ruang tamu kantor Rektor, kami berbincang dengan sekretaris Rektor. Topiknya tentu soal yang sama dengan yang hendak kami adukan ke Rektor. Lucunya, belakangan baru kami tahu bahwa sekretaris Rektor tadi adalah seorang penganut agama Kristen. Ampun, deh!

+++

Pola fikir saya berubah saat saya merasakan pengalaman menjadi minoritas. Yaitu saat saya kuliah di Jepang. Saya pernah tinggal di kota kecil di bagian selatan Jepang. Jumlah orang Islam di kota itu sangat sedikit. Tak lebih dari 50 orang. Hampir semua adalah mahasiswa asing.

Karena jumlah kami kecil, kami tak mampu untuk sekedar menyewa apartemen untuk digunakan sebagai mesjid, sebagaimana dilakukan oleh muslim di berbagai kota. Kami mengandalkan kebaikan hati satu dua profesor yang mau meminjamkan ruangan di kampus untuk dijadikan mushalla.

Suatu ketika kami tak lagi diperbolehkan memakai ruangan itu. Alasan pihak kampus, ruangan itu akan dipakai untuk keperluan akademik. Lagipula Jepang adalah negara sekuler, urusan peribadatan warga tidak boleh melibatkan fasilitas milik pemerintah. Saat itu kami benar-benar kesulitan. Kami harus salat Jumat berpindah-pindah tempat. Untunglah akhirnya ada profesor yang mau membantu mencarikan ruangan untuk dijadikan mushalla.

Di kota lain di mana saya pernah tinggal juga, kami menyewa dua ruangan apartemen untuk dijadikan mushalla. Di situlah kami melaksanakan shalat Jumat serta pengajian. Bagian lain dari apartemen ini adalah tempat tinggal yang disewa oleh orang lain, orang Jepang. Kami harus berhati-hati agar aktivitas kami tidak mengganggu kenyamanan mereka.

Kami mengumpulkan dana untuk pembangunan mesjid. Belasan tahun diperlukan hingga akhirnya dana itu terkumpul. Baru 3 tahun yang lalu kota tempat saya tinggal itu memiliki mesjid. Untungnya pemerintah Jepang yang sekuler itu tidak menghalangi. Selama syarat-syarat mendirikan bangunan dipatuhi tidak ada masalah.

Semua kejadian yang saya alami di Jepang itu mengingatkan saya pada nasib minoritas, khususnya orang Kristen di Indonesia. Mereka sering kesulitan mendirikan gereja. Beribadah di ruko atau di rumah milik sendiri pun sering diganggu. Kami, muslim yang minoritas di Jepang, untungnya tidak mengalami hal itu. Alangkah indahnya kalau minoritas di negeri muslim juga tidak mengalami hal itu.

+++

Kembali ke cerita di kampus tempat saya kerja tadi. Di kampus ini ada mesjid yang cukup besar. Dulu dibangun oleh Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila. Lalu, di setiap fakultas didirikan mushalla yang juga tak kecil. Tapi itu pun ternyata tak cukup. Di banyak bangunan di fakultas masih saja ada ruangan yang difungsikan sebagai mushalla. Bagi mereka yang malas untuk ke mushalla fakultas, bisa shalat di mushalla kecil ini. Yang sedikit rajin berjamaah di mushalla fakultas. Yang lebih rajin, ke mesjid.

Melihat ini semua saya merasa sesak. Keterlaluan benar orang muslim ini.

Jaman Rasulullah masih hidup, di Madinah hanya ada satu mesjid. Apa umat Islam ketika itu tidak mampu membangun lebih dari satu? Rasanya tak mungkin. Orang-orang ketika itu rela menyumbangkan apa saja untuk Islam. Mesjid hanya satu dengan tujuan persatuan. Di situlah semua orang berjamaah, bersilaturrahmi. Di satu tempat.

Kota Madinah ketika itu memang kota kecil. Saya tentu tak berharap kota sebesar Jakarta hanya punya satu mesjid. Itu tak masuk akal. Tapi saya yakin kota Madinah di jaman itu lebih besar dari area kampus saya. Kalau Madinah cukup dengan satu mesjid, kenapa kampus tidak? Kenapa kampus masih perlu ditambah dengan beberapa mushalla, plus puluhan ruangan untuk pengganti mushalla?

Dalam situasi yang sudah berlebih itu, orang Islam masih ribut ketika orang Kristen hendak mendirikan satu gereja. Hanya satu gereja saja.

Adilkah kita ini? Tidakkah kita ini berlebihan? Seingat saya tidak adil dan berlebihan adalah dua sifat yang dibenci Allah.

http://berbual.com


FULL STORY >>

Kisah Mayat Membalas Budi

Kamis

Tana Toraja: Kabut tipis menyelimuti pegunungan Balla, Kecamatan Baruppu, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, pertengahan Agustus silam. Namun, kabut tersebut perlahan mulai tersibak dinginnya angin pagi. Hari ini, kesibukan luar biasa terjadi pada setiap penghuni warga Baruppu. Mereka tengah menggelar sebuah ritual di tempat awal mula sejarah dan misteri anak manusia yang mendiami Kecamatan Baruppu. Ritual yang selalu digelar seluruh warga Baruppu untuk melaksanakan amanah leluhur. Ma`nene, sebuah tradisi mengenang para leluhur, saudara, dan handai taulan lainnya yang sudah meninggal dunia.

Kisah Ma`nene bermula dari seorang pemburu binatang bernama Pong Rumasek, ratusan tahun lampau. Ketika itu, dirinya berburu hingga masuk kawasan hutan pegunungan Balla. Di tengah perburuannya, Pong Rumasek menemukan jasad seseorang yang meninggal dunia, tergeletak di tengah jalan di dalam hutan lebat. Mayat itu, kondisinya mengenaskan. Tubuhnya tinggal tulang belulang hingga menggugah hati Pong Rumasek untuk merawatnya. Jasad itu pun dibungkus dengan baju yang dipakainya, sekaligus mencarikan tempat yang layak. Setelah dirasa aman, Pong Rumasek pun melanjutkan perburuannya.

Sejak kejadian itu, setiap kali dirinya mengincar binatang buruan selalu dengan mudah mendapatkannya, termasuk buah-buahan di hutan. Kejadian aneh kembali terulang ketika Pong Rumasek pulang ke rumah. Tanaman pertanian yang ditinggalkannya, rupanya panen lebih cepat dari waktunya. Bahkan, hasilnya lebih melimpah. Kini, setiap kali dirinya berburu ke hutan, Pong Rumasek selalu bertemu dengan arwah orang mati yang pernah dirawatnya. Bahkan, arwah tersebut ikut membantu menggiring binatang yang diburunya.

Pong Rumasek pun berkesimpulan bahwa jasad orang yang meninggal dunia harus tetap dimuliakan, meski itu hanya tinggal tulang belulangnya. Maka dari itu, setiap tahun sekali sehabis panen besar di bulan Agustus, setiap penduduk Baruppu selalu mengadakan Ma`nene, seperti yang diamanatkan leluhurnya, mendiang Pong Rumasek.

Bagi masyarakat Baruppu, ritual Ma`nene juga dimaknai sebagai perekat kekerabatan di antara mereka. Bahkan Ma`nene menjadi aturan adat yang tak tertulis yang selalu dipatuhi setiap warga. Ketika salah satu pasangan suami istri meninggal dunia, maka pasangan yang ditinggal mati tak boleh kimpoi lagi sebelum mengadakan Ma`nene. Mereka menganggap sebelum melaksanakan ritual Ma`nene status mereka masih dianggap pasangan suami istri yang sah. Tapi, jika sudah melakukan Ma`nene, maka pasangan yang masih hidup dianggap sudah bujangan dan berhak untuk kimpoi lagi.

Meski warga Baruppu termasuk suku Toraja. Tapi, ritual Ma`nene yang dilakukan setiap tahun sekali ini adalah satu-satunya warisan leluhur yang masih dipertahankan secara rutin hingga kini. Kesetiaan mereka terhadap amanah leluhur melekat pada setiap warga desa. Penduduk Baruppu percaya jika ketentuan adat yang diwariskan dilanggar maka akan datang musibah yang melanda seisi desa. Misalnya, gagal panen atau salah satu keluarga akan menderita sakit berkepanjangan.

Dalam bahasa Bugis, Toraja diartikan sebagai orang yang berdiam di negeri atas atau pegunungan. Namun, masyarakat Toraja sendiri lebih menyukai dirinya disebut sebagai orang Maraya atau orang keturunan bangsawan yang bernama Sawerigading. Berbeda dengan orang Toraja pada umumnya, masyarakat Baruppu lebih mengenal asal usulnya dari Ta`dung Langit atau yang datang dari awan.

Lama kelamaan Ta`dung Langit yang menyamar sebagai pemburu ini menetap di kawasan hutan Baruppu dan kimpoi dengan Dewi Kesuburan Bumi. Karena itu, sering terlihat ketika orang Toraja meninggal dunia, mayatnya selalu dikuburkan di liang batu. Tradisi tersebut erat kaitannya dengan konsep hidup masyarakat Toraja bahwa leluhurnya yang suci berasal dari langit dan bumi. Maka, tak semestinya orang yang meninggal dunia, jasadnya dikuburkan dalam tanah. Bagi mereka hal itu akan merusak kesucian bumi yang berakibat pada kesuburan bumi.

Kali ini, keluarga besar Tumonglo melakukan ritual Ma`nene, seperti tahun-tahun sebelumnya. Sejak pagi, keluarga ini sudah disibukkan serangkaian kegiatan ritual yang diawali dengan memotong kerbau dan babi. Bagi keluarga Tumonglo maupun sebagian besar masyarakat Toraja lainnya pesta adalah bagian yang tak terpisahkan setiap kali menghormati orang yang akan menuju nirwana. Meski mereka sudah banyak yang menganut agama-agama samawi, adat dan tradisi yang diwariskan para leluhurnya ini tak mudah ditinggalkan.

Kini, tiba saatnya keluarga Tumonglo menjalani ritual inti dari Ma`nene. Di bawah kuburan tebing batu Tunuan keluarga ini berkumpul menunggu peti jenazah nenek Biu–leluhur keluarga Tumonglo yang meninggal dunia setahun lalu–diturunkan. Tak jauh dari tebing, kaum lelaki saling bergandengan tangan membentuk lingkaran sambil melantunkan Ma`badong. Sebuah gerak dan lagu yang melambangkan ratapan kesedihan mengenang jasa mendiang yang telah wafat sekaligus memberi semangat pada keluarga almarhum.

Bersamaan dengan itu, peti jenazah pun mulai diturunkan dari lubang batu secara perlahan-lahan. Peti kusam berisi jasad nenek Biu. Keluarga Tumonglo mempercayai bahwa ada kehidupan kekal setelah kematian. Sejatinya kematian bukanlah akhir dari segala risalah kehidupan. Karena itu, menjadi kewajiban bagi setiap keluarga untuk mengenang dan merawat jasad leluhurnya meski sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu. Dalam ritual ini, jasad orang mati dikeluarkan kembali dari tempatnya. Kemudian, mayat tersebut dibungkus ulang dengan lembaran kain baru oleh masing-masing anak cucunya.

Di desa Bu`buk, suasananya tak jauh beda dengan desa lainnya di Kecamatan Baruppu. Di tempat ini keluarga besar Johanes Kiding juga akan melakukan Ma`nene terhadap leluhurnya Ne`kiding. Sebelum ke kuburan, masyarakat dan handai taulan berkumpul di pelataran desa di bawah deretan rumah tradisional khas Toraja, Tongkonan.

Pagi itu, mereka disuguhi makanan khas daging babi oleh keluarga besar Johanes untuk disantap beramai-ramai. Setelah selesai, masyarakat, dan handai taulan keluarga Johanes mulai berangkat menuju kuburan nenek moyang. Namun, kuburan yang dituju bukan liang batu seperti umumnya, melainkan Pa`tane yakni rumah kecil yang digunakan untuk menyimpan jasad para leluhur mereka.

Acara dilanjutkan dengan membuka dua peti yang berisi jasad leluhur. Mayat yang sudah meninggal setahun yang lalu itu dibungkus ulang dengan kain baru. Perlakuan itu diyakini atas rasa hormat mereka pada leluhur semasa hidup. Mereka yakin arwah leluhur masih ada untuk memberi kebaikan. Dalam setiap Ma`nene, jasad orang yang meninggal pantang diletakkan di dasar tanah. Karena itu, para sanak keluarga selalu menjaganya dengan memangku jasad leluhurnya. Tak ayal, tangis kepiluan kembali merebak. Mereka meratapi leluhurnya sambil menyebut-nyebut namanya. Jasad yang sudah dibungkus kain baru pun dimasukkan kembali ke dalam rumah Pa`tane. Kini, keluarga Johanes pun telah selesai melaksanakan amanah leluhur.

http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=63432

FULL STORY >>

Ingin Bunuh Diri? Ayo Curhat di 500-454

img
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menekan angka bunuh diri di Indonesia, salah satunya dengan membuka hotline curhat di 500-454. Ayo, curahkan masalah Anda jangan langsung berpikiran ingin bunuh diri.

Hotline 500-454 merupakan layanan konseling melalui saluran telepon yang dibuka oleh Kemenkes pada peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 10-10-2010. Siapapun yang ingin bertanya maupun sekedar menyampaikan keluhan seputar beban hidup akan dilayani 24 jam/hari.

Namun hotline tersebut diakui hingga kini belum optimal menampung keluhan-keluhan masyarakat. Kendala utama dalam penyelenggaraan hotline tersebut adalah kurangnya publikasi. Terbukti sejak diliput oleh beberapa media elektronik, minat masyarakat meningkat dibandingkan beberapa bulan sejak saat soft launching pada 10-10-2010.

"Sebelumnya kami hanya menerima 2-3 penelepon perhari. Sejak masuk TV pekan lalu, penelepon meningkat jadi rata-rata 50 bahkan pernah mencapai 90 orang perhari," ungkap dr Bella Patriajaya, SpKJ, Direktur RS Jiwa Soeharto Heerdjan dalam jumpa pers di Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Jumat (14/1/2011).

Jumlah tersebut diakui terlalu banyak untuk saat ini, meski masih lebih rendah dari yang diharapkan. Dengan jumlah relawan yang hanya 10 orang dan terbagi menjadi 3 shift, hotline yang siap menampung keluhan masyarakat seputar bunuh diri ini ditaksir hanya mampu melayani 60 penelepon/hari.

Distribusi kesepuluh relawan itupun saat ini masih terpusat di RS Jiwa Soeharto Heerdjan yang berlokasi di Grogol, Jakarta. Padahal hotline tersebut dibuka untuk melayani seluruh Indonesia, sehingga masyarakat dari daerah manapun bisa mengaksesnya dengan tarif lokal.

"Ke depan akan ditingkatkan, bukan hanya puluhan penelepon dalam sehari tapi puluhan penelepon dalam waktu bersamaan. Kami sedang melatih lebih banyak relawan lagi dan nantinya akan membentuk jaringan crisis center yang tersebar di seluruh Indonesia," ungkap Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kemenkes, dr Irmansyah, SpKJ(K).

Mengenai target jumlah penelepon yang akan dilayani, dr Irmansyah belum bisa memberikan angka pasti karena Kemenkes belum memiliki data resmi mengenai angka bunuh diri secara nasional. Penelitian resmi untuk mengungkap angka bunuh diri saat ini masih dikerjakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes.

Namun dr Irmansyah menegaskan bahwa ukuran sukses tidaknya layanan ini tidak bisa hanya dilihat dari jumlah penelepon. "Perlu dilihat juga, layanan ini tepat sasaran atau tidak. Selama ini masih banyak yang menelepon 500-454 justu untuk menanyakan Jamkesmas," jelasnya.

Sumber : http://www.detikhealth.com/read/2011/01/14/155659/1546648/763/jangan-bunuh-diri-curhat-saja-di-500-454?l991101755

FULL STORY >>

Black Hole Terbesar Di Alam Semesta


Black hole
atau lubang hitam terbesar di alam semesta telah ditemukan dengan berat 6,8 miliar kali massa Matahari. Saking besarnya, lubang tersebut konon mampu menelan Bumi beserta seluruh isi tata surya.

Dengan ukuran cakrawala sebesar itu, diperkirakan seluruh isi tata surya tidak bisa melarikan diri dari tepi ini, termasuk cahaya sekali pun. Sebagai perbandingan, besarnya bisa mencapai empat kali lipat orbit planet Neptunus.

Lubang hitam itu terletak di M87. Sejauh ini, ia adalah galaksi terbesar yang terdekat dengan galaksi Bima Sakti. Jaraknya diperkirakan kurang lebih 50 juta tahun cahaya dari Bumi dan masih belum diketahui kapan 'monster' ini lahir.

Menilik ukurannya yang sangat raksasa, sejumlah ilmuwan menganggap lubang itu tercipta karena ratusan lubang hitam yang bergabung menjadi satu di masa lalu.

"Ia bisa menelan sistem tata surya kita," kata Karl Gebhardt, seorang ilmuwan asal University of Texas, Austin-AS, seperti dikutip dari All Voices, Minggu 16 Januari 2011.

Sebuah teleskop khusus di Hawaii digunakan oleh para ilmuwan untuk mengamati obyek yang diperkirakan memiliki berat dua kali lipat dibandingkan sebelumnya. Dengan teleskop tersebut, Gebhardt dan timnya mampu mengamati obyek luar angkasa hingga kejauhan 500 km.

"Dan, lubang hitam raksasa ini adalah lubang hitam termasif dan terakurat yang pernah kami temukan," kata Astronom George Djorgovski dari California Institute of Technology di Pasadena.

http://teknologi.vivanews.com/news/read/199563-black-hole-terbesar-di-alam-semesta-ditemukan

FULL STORY >>

Kapal Perang Buatan Indonesia



Cita-cita Pemerintah Indonesia untuk berdaulat dan mandiri dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan semakin terwujud. Pada akhir November lalu putra-putra terbaik bangsa berhasil membuat Kapal Perang RI Banjarmasin-592.
Kandungan lokal pada KRI jenis landing platform deck (LPD) atau berfungsi untuk memobilisasi pergeseran pasukan ini mencapai 40-60 persen. Sementara itu, mesin KRI Banjarmasin-592 didapat dari Amerika Serikat.
"Pelaksanaan pengerjaannya dibuat di galangan kapal PT PAL Indonesia dengan pengawasan tenaga ahli dan peralatan dari Dae Sun Shipbuilding," kata Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Laksma Iskandar Sitompul.
Dikatakan, kapal yang diserahkan ke jajaran Markas Komando Lintas Laut Militer pada 22 Desember 2010 ini merupakan wujud keberhasilan TNI AL untuk melaksanakan transfer teknologi kepada industri strategis nasional.
Kelebihan KRI ini dibandingkan dengan kapal sejenis lainnya adalah daya tampungnya. Jika kapal sejenis yang telah ada sebelumnya hanya dapat menampung 3 helikopter, KRI Banjarmasin-592 ini mampu menampung 5 helikopter.
"Tiga helikopter di deck dan dua helikopter di dalam hanggar," kata Komandan KRI Banjarmasin-592 Kolonel Laut Eko Joko Wiyono.
Kapal ini juga dirancang mengangkut 22 tank, 560 pasukan, dan 126 awak. Kapal ini bisa juga mengangkut kombinasi 20 truk dan 13 tank. Selain berfungsi untuk memobilisasi pasukan, kapal sepanjang 125 meter x 22 meter ini juga dapat digunakan untuk fungsi operasi militer selain perang (OMSP), seperti membawa logistik ke daerah bencana alam.
Ketika membawa logistik, kapal ini pun dapat menjalankan fungsi patroli di kawasan yang dilintasinya. Awak kapal KRI Banjarmasin, kata Iskandar, juga dipersenjatai demi melindungi diri. "Perwira di kapal ini memang dipersiapkan untuk melakukan fungsi patroli," kata Iskandar.
Terkait dengan biaya pembuatan, Iskandar mengatakan, KRI Banjarmasin-592, yang diserahkan PT PAL di Surabaya kepada TNI pada November 2010 silam, menelan dana Rp 360 miliar. Anggaran ini diambil dari APBN multiple years selama lima tahun.
Biaya pembuatan ini memang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan pemerintah membeli langsung. Namun, biaya yang lebih mahal tersebut disebabkan lama waktu pembuatan kapal selama tiga tahun. Idealnya, kapal sejenis KRI Banjarmasin, yang dibuat pada 2006-2009, dapat dikerjakan selama dua tahun.
Iskandar mengaku optimistis, ke depan, berbekal pengalaman yang ada, putra-putri bangsa dapat membuat KRI sejenis selama dua tahun sehingga biaya dapat ditekan. TNI berharap, ketika putra-putri terbaik bangsa dapat membuat KRI sejenis KRI Banjarmasin-592 selama dua tahun, akan ada negara-negara yang tertarik memesan kapal perang dari Indonesia.
Saat ini KRI Banda Aceh, kapal sejenis KRI Banjarmasin-592, mulai dikerjakan. Diharapkan, kapal tersebut dapat dirampungkan selama dua tahun. "Harapan TNI, ke depan, semoga kapal-kapal yang tidak pure combatant (hanya difungsikan untuk perang) bisa dibuat putra-putra bangsa secara keseluruhan," kata Iskandar.
KRI Banjarmasin-592 selanjutnya akan berada di bawah koordinasi Markas Komando Lintas Laut Militer.

Sumber : http://marcolausantosa.blogspot.com/2011/01/indonesia-sudah-mampu-buat-kapal-perang.html

FULL STORY >>

Bintang di Alam Semesta Berjumlah 300 Sextilion ?

Selasa

Alam semesta mungkin akan lebih terang dengan adanya bintang-bintang yang jauh lebih banyak. Bahkan astronom ternama Carl Sagan menggambarkan jumlah bintang yang bermiliar-miliar.

Sebuah studi baru menunjukkan jika jumlah bintang di alam semesta mencapai 300 sextilion. Angka tersebut sama dengan tiga kali lebih banyak dari jumlah yang diprediksi ilmuwan sebelumnya. Penulisan 300 Setilion adalah angka 3 yang diikuti oleh 23 angka nol. Sama saja dengan 3 triliun di kali 100 miliar.

Estimasi, yang disebutkan dalam sebuah studi yang dipublikasikan secara online di sebuah jurnal Nature, didasari oleh penemuan banyaknya bintang berukuran kecil dan berwarna merah. Bintang jenis tersebut merupakan yang palilng umum di alam semesta. Bahkan angkanya lebih banyak ketimbang yang selama ini diprediksi oleh para astronom.

Ternyata penelitian yang dilakukan astronom terdahulu tidak sama dengan saat ini. Penelitian oleh astronom Yale University, Pieter van Dokkum, bersama astrofisikawan Harvard, Charlie Conroy, mempertanyakan asumsi penting yang selalu digunakan astronom zaman dulu. Astronom terdahulu menganggap jika kebanyakan galaksi memiliki sifat yang sama dengan Bima Sakti kita.

Kesimpulan tersebut ternyata sangat mengganggu para astronom, yang menginginkan pola kosmos yang lebih teratur. Akhirnya disimpulkanlah jika jumlah bintang di langit ternyata lebih banyak 3 kali lipat dibanding asumsi sebelumnya.

“Ketika para ilmuwan sebelumnya memperkirakan jumlah bintang, mereka menganggap bahwa semua galaksi memiliki rasio yang sama dari bintang-bintang kerdil sebagai Bima Sakti, yang berbentuk spiral,” ujar van Dokkum, seperti dilansir melalui Straits Times, Kamis (2/12/2010).

Source: http://techno.okezone.com/read/2010/12/02/56/399360/56/bintang-di-langit-berjumlah-300-sextilion


FULL STORY >>

Fakta Mengerikan Seputar Perjalanan Angkasa


VIVAnews - Anda bercita-cita untuk menjadi seorang astronot? Atau memimpikan ingin berjalan-jalan ke luar angkasa? Jangan melulu bayangkan hal yang indah-indah.

Seperti dikutip dari Discovery, 12 Januari 2010, ada beberapa fakta yang "menarik" seputar kepergian ke luar Bumi itu.

Bangkai Makhluk Hidup

Penelitian dan eksplorasi ruang angkasa telah mengorbankan sejumlah nyawa makhluk hidup, terutama hewan. Jika Anda mengira mengorbankan monyet dan anjing di lab-lab pengujian atas nama ilmu pengetahuan di Bumi, sudah cukup buruk, bayangkan hal ini.

Sejumlah misi luar angkasa awal melibatkan prosedur re-entri ke Bumi. Sayangnya, tidak seluruh pesawat ulang alik berhasil. Diperkirakan, kini banyak bangkai anjing dan simian, jenis monyet yang mirip dengan manusia, yang telah menjadi mumi terus mengorbit Bumi sampai saat ini.

Kebocoran Udara
Alexei Leonov merupakan kosmonot Rusia pertama yang berjalan di ruang angkasa pada tahun 1965 lalu. Sayangnya ia mengalami kebocoran udara dan bahan pakaian mengalami kaku yang tidak diantisipasi sebelumnya.

Kakunya material kostum memaksa ia berupaya kembali ke dalam kapsul dengan susah payah. Ia terpaksa harus menurunkan tekanan di dalam kostum dengan risiko bahan kostum itu menggencetnya ke dalam.

Belum selesai sampai di situ, Voskhod, pesawat yang ia tumpangi meleset dari jalur dan mendarat di pegunungan Ural. Ia terpaksa tetap tinggal di dalam kapsul ruang angkasa tersebut di dalam sampai pertolongan tiba. Di luar, serigala lapar sudah menunggu.

Toilet
Pada 5 Mei 1961, astronot Alan Shepard lebih memilih untuk kencing di celana di pesawat Freedom 7 yang ia tumpangi. Andrew Chaikin, penulis khusus luar angkasa mendeskripsikan, perjalanan ke orbit demikian mengerikan.

Ia menuliskan bahwa toilet di ruang angkasa hanyalah berbentuk pembungkus seperti topi dengan lapisan perekat di pinggirnya. Astronot perlu mengoleskan atau memberikan lapisan anti kuman setelah ia buang hajat.

Nasihat para astronot bagi yang terpaksa memenuhi panggilan alam adalah: telanjang, siapkan waktu sekitar satu jam, dan bawa tisu banyak-banyak. Lakukan secepat mungkin sebelum urin membeku.

Dekompresi Mendadak
Tiga orang astronot Soyuz 11 tewas saat pesawat itu melepaskan tekanan udara saat akan masuk kembali ke atmosfir. Tahun 1965, seorang teknisi dari Johnson Space Center, Houston, AS berhasil hidup dan menceritakan pengalaman serupa.

Saat ia berada di ruang vakum, kecelakaan terjadi dan secara tidak sengaja, kostum luar angkasa yang ia gunakan kehilangan tekanan. Sebelum ia kehilangan kesadaran, yang ia rasakan adalah sensasi lembab yang ia rasakan di lidah terasa seperti mendidih.

Tidak seluruh pakar sepakat seputar gejala dekompresi mendadak. Akan tetapi, beberapa kemungkinannya adalah daging yang membengkak, darah menguap, bola mata meletus, dan pecahnya paru-paru.

Anda masih tertarik untuk pergi ke ruang angkasa dalam waktu dekat?

http://teknologi.vivanews.com/news/read/198957-fakta-mengerikan-seputar-perjalanan-angkasa

FULL STORY >>

Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya (atau juga disebut Srivijaya) adalah salah satu kemaharajaan maritim yang kuat di pulau Sumatera dan banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan membentang dari Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Dalam bahasa Sansekerta, sri berarti “bercahaya” dan wijaya berarti “kemenangan”.

Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan. Prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang, bertarikh 682. Kemunduran pengaruh Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai menyusut dikarenakan beberapa peperangan diantaranya serangan dari raja Dharmawangsa Teguh dari Jawa di tahun 990, dan tahun 1025 serangan Rajendra Chola I dari Koromandel, selanjutnya tahun 1183 kekuasaan Sriwijaya dibawah kendali kerajaan Dharmasraya.

Setelah Sriwijaya jatuh, kerajaan ini terlupakan dan eksistensi Sriwijaya baru diketahui secara resmi tahun 1918 oleh sejarawan Perancis George Cœdès dari École française d’Extrême-Orient.

Historiografi

Tidak terdapat catatan lebih lanjut mengenai Sriwijaya dalam sejarah Indonesia; masa lalunya yang terlupakan dibentuk kembali oleh sarjana asing. Tidak ada orang Indonesia modern yang mendengar mengenai Sriwijaya sampai tahun 1920-an, ketika sarjana Perancis George Cœdès mempublikasikan penemuannya dalam koran berbahasa Belanda dan Indonesia. Coedès menyatakan bahwa referensi Tiongkok terhadap “San-fo-ts’i”, sebelumnya dibaca “Sribhoja”, dan beberapa prasasti dalam Melayu Kuno merujuk pada kekaisaran yang sama.

Sriwijaya menjadi simbol kebesaran Sumatera awal, dan kerajaan besar Nusantara selain Majapahit di Jawa Timur. Pada abad ke-20, kedua kerajaan tersebut menjadi referensi oleh kaum nasionalis untuk menunjukkan bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan negara sebelelum kolonialisme Belanda.

Sriwijaya disebut dengan berbagai macam nama. Orang Tionghoa menyebutnya Shih-li-fo-shih atau San-fo-ts’i atau San Fo Qi. Dalam bahasa Sansekerta dan Pali, kerajaan Sriwijaya disebut Yavadesh dan Javadeh. Bangsa Arab menyebutnya Zabaj dan Khmer menyebutnya Malayu. Banyaknya nama merupakan alasan lain mengapa Sriwijaya sangat sulit ditemukan. Sementara dari peta Ptolemaeus ditemukan keterangan tentang adanya 3 pulau Sabadeibei yang kemungkinan berkaitan dengan Sriwijaya.

Sekitar tahun 1993, Pierre-Yves Manguin melakukan observasi dan berpendapat bahwa pusat Sriwijaya berada di Sungai Musi antara Bukit Seguntang dan Sabokingking (terletak di provinsi Sumatera Selatan sekarang). Namun sebelumnya Soekmono berpendapat bahwa pusat Sriwijaya terletak pada kawasan sehiliran Batang Hari, antara Muara Sabak sampai ke Muara Tembesi (di provinsi Jambi sekarang), dengan catatan Malayu tidak di kawasan tersebut, jika Malayu pada kawasan tersebut, ia cendrung kepada pendapat Moens, yang sebelumnya juga telah berpendapat bahwa letak dari pusat kerajaan Sriwijaya berada pada kawasan Candi Muara Takus (provinsi Riau sekarang), dengan asumsi petunjuk arah perjalanan dalam catatan I Tsing, serta hal ini dapat juga dikaitkan dengan berita tentang pembangunan candi yang dipersembahkan oleh raja Sriwijaya (Se li chu la wu ni fu ma tian hwa atau Sri Cudamaniwarmadewa) tahun 1003 kepada kaisar Cina yang dinamakan cheng tien wan shou (Candi Bungsu, salah satu bagian dari candi yang terletak di Muara Takus). Namun yang pasti pada masa penaklukan oleh Rajendra Chola I, berdasarkan prasasti Tanjore, Sriwijaya telah beribukota di Kadaram (Kedah sekarang).

Pembentukan dan pertumbuhan

Belum banyak bukti fisik mengenai Sriwijaya yang dapat ditemukan. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan dan merupakan negara maritim, namun kerajaan ini tidak memperluas kekuasaannya di luar wilayah kepulauan Asia Tenggara, dengan pengecualian berkontribusi untuk populasi Madagaskar sejauh 3.300 mil di barat. Beberapa ahli masih memperdebatkan kawasan yang menjadi pusat pemerintahan Sriwijaya, selain itu kemungkinan kerajaan ini biasa memindahkan pusat pemerintahannya, namun kawasan yang menjadi ibukota tetap diperintah secara langsung oleh penguasa, sedangkan daerah pendukungnya diperintah oleh datu setempat.

Kekaisaran Sriwijaya telah ada sejak 671 sesuai dengan catatan I Tsing, dari prasasti Kedukan Bukit pada tahun 682 di diketahui imperium ini di bawah kepemimpinan Dapunta Hyang. Di abad ke-7 ini, orang Tionghoa mencatat bahwa terdapat dua kerajaan yaitu Malayu dan Kedah menjadi bagian kemaharajaan Sriwijaya. Berdasarkan prasasti Kota Kapur yang yang berangka tahun 686 ditemukan di pulau Bangka, kemaharajaan ini telah menguasai bagian selatan Sumatera, pulau Bangka dan Belitung, hingga Lampung. Prasasti ini juga menyebutkan bahwa Sri Jayanasa telah melancarkan ekspedisi militer untuk menghukum Bhumi Jawa yang tidak berbakti kepada Sriwijaya, peristiwa ini bersamaan dengan runtuhnya Tarumanagara di Jawa Barat dan Holing (Kalingga) di Jawa Tengah yang kemungkinan besar akibat serangan Sriwijaya. Sriwijaya tumbuh dan berhasil mengendalikan jalur perdagangan maritim di Selat Malaka, Selat Sunda, Laut China Selatan, Laut Jawa, dan Selat Karimata.

Ekspansi kerajaan ini ke Jawa dan Semenanjung Malaya, menjadikan Sriwijaya mengontrol dua pusat perdagangan utama di Asia Tenggara. Berdasarkan observasi, ditemukan reruntuhan candi-candi Sriwijaya di Thailand dan Kamboja. Di abad ke-7, pelabuhan Cham di sebelah timur Indochina mulai mengalihkan banyak pedagang dari Sriwijaya. Untuk mencegah hal tersebut, Maharaja Dharmasetu melancarkan beberapa serangan ke kota-kota pantai di Indochina. Kota Indrapura di tepi sungai Mekong, di awal abad ke-8 berada di bawah kendali Sriwijaya. Sriwijaya meneruskan dominasinya atas Kamboja, sampai raja Khmer Jayawarman II, pendiri imperium Khmer, memutuskan hubungan dengan Sriwijaya di abad yang sama. Di akhir abad ke-8 beberapa kerajaan di Jawa, antara lain Tarumanegara dan Holing berada di bawah kekuasaan Sriwijaya. Menurut catatan, pada masa ini pula wangsa Sailendra bermigrasi ke Jawa Tengah dan berkuasa disana. Di abad ini pula, Langkasuka di semenanjung Melayu menjadi bagian kerajaan. Di masa berikutnya, Pan Pan dan Trambralinga, yang terletak di sebelah utara Langkasuka, juga berada di bawah pengaruh Sriwijaya.

Setelah Dharmasetu, Samaratungga menjadi penerus kerajaan. Ia berkuasa pada periode 792 sampai 835. Tidak seperti Dharmasetu yang ekspansionis, Samaratungga tidak melakukan ekspansi militer, tetapi lebih memilih untuk memperkuat penguasaan Sriwijaya di Jawa. Selama masa kepemimpinannya, ia membangun candi Borobudur di Jawa Tengah yang selesai pada tahun 825.

Agama dan Budaya

Sebagai pusat pengajaran Buddha Vajrayana, Sriwijaya menarik banyak peziarah dan sarjana dari negara-negara di Asia. Antara lain pendeta dari Tiongkok I Tsing, yang melakukan kunjungan ke Sumatera dalam perjalanan studinya di Universitas Nalanda, India, pada tahun 671 dan 695, serta di abad ke-11, Atisha, seorang sarjana Buddha asal Benggala yang berperan dalam mengembangkan Buddha Vajrayana di Tibet. I Tsing melaporkan bahwa Sriwijaya menjadi rumah bagi sarjana Buddha sehingga menjadi pusat pembelajaran agama Buddha. Pengunjung yang datang ke pulau ini menyebutkan bahwa koin emas telah digunakan di pesisir kerajaan. Selain itu ajaran Buddha aliran Buddha Hinayana dan Buddha Mahayana juga turut berkembang di Sriwijaya.

Kerajaan Sriwijaya banyak dipengaruhi budaya India, pertama oleh budaya Hindu kemudian diikuti pula oleh agama Buddha. Raja-raja Sriwijaya menguasai kepulauan Melayu melalui perdagangan dan penaklukkan dari kurun abad ke-7 hingga abad ke-9, sehingga secara langsung turut serta mengembangkan bahasa Melayu beserta kebudayaannya di Nusantara.

Sangat dimungkinkan bahwa Sriwijaya yang termahsyur sebagai bandar pusat perdagangan di Asia Tenggara, tentunya menarik minat para pedagang dan ulama muslim dari Timur Tengah. Sehingga beberapa kerajaan yang semula merupakan bagian dari Sriwijaya, kemudian tumbuh menjadi cikal-bakal kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera kelak, disaat melemahnya pengaruh Sriwijaya.

Ada sumber yang menyebutkan, karena pengaruh orang muslim Arab yang banyak berkunjung di Sriwijaya, maka raja Sriwijaya yang bernama Sri Indrawarman masuk Islam pada tahun 718. Sehingga sangat dimungkinkan kehidupan sosial Sriwijaya adalah masyarakat sosial yang di dalamnya terdapat masyarakat Budha dan Muslim sekaligus. Tercatat beberapa kali raja Sriwijaya berkirim surat ke khalifah Islam di Suriah. Pada salah satu naskah surat yang ditujukan kepada khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720M) berisi permintaan agar khalifah sudi mengirimkan da’i ke istana Sriwijaya.

Perdagangan

Di dunia perdagangan, Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara India dan Tiongkok, yakni dengan penguasaan atas selat Malaka dan selat Sunda. Orang Arab mencatat bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditi seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, pala, kepulaga, gading, emas, dan timah yang membuat raja Sriwijaya sekaya raja-raja di India. Kekayaan yang melimpah ini telah memungkinkan Sriwijaya membeli kesetiaan dari vassal-vassalnya di seluruh Asia Tenggara.

Pada paruh pertama abad ke-10, diantara kejatuhan dinasti Tang dan naiknya dinasti Song, perdagangan dengan luar negeri cukup marak, terutama Fujian, kerajaan Min dan negeri kaya Guangdong, kerajaan Nan Han. Tak diragukan lagi Sriwijaya mendapatkan keuntungan dari perdagangan ini.

Relasi dengan kekuatan regional

Untuk memperkuat posisinya atas penguasaan pada kawasan di Asia Tenggara, Sriwijaya menjalin hubungan diplomasi dengan kekaisaran China, dan secara teratur mengantarkan utusan beserta upeti.

Pada masa awal kerajaan Khmer merupakan daerah jajahan Sriwijaya. Banyak sejarawan mengklaim bahwa Chaiya, di propinsi Surat Thani, Thailand Selatan, sebagai ibu kota kerajaan tersebut, pengaruh Sriwijaya nampak pada bangunan pagoda Borom That yang bergaya Sriwijaya. Setelah kejatuhan Sriwijaya, Chaiya terbagi menjadi tiga kota yakni (Mueang) Chaiya, Thatong (Kanchanadit), dan Khirirat Nikhom.

Sriwijaya juga berhubungan dekat dengan kerajaan Pala di Benggala, pada prasasti Nalanda berangka 860 mencatat bahwa raja Balaputradewa mendedikasikan sebuah biara kepada Universitas Nalanda. Relasi dengan dinasti Chola di selatan India juga cukup baik, dari prasasti Leiden disebutkan raja Sriwijaya telah membangun sebuah vihara yang dinamakan dengan Vihara Culamanivarmma, namun menjadi buruk setelah Rajendra Chola I naik tahta yang melakukan penyerangan di abad ke-11. Kemudian hubungan ini kembali membaik pada masa Kulothunga Chola I, di mana raja Sriwijaya di Kadaram mengirimkan utusan yang meminta dikeluarkannya pengumuman pembebasan cukai pada kawasan sekitar Vihara Culamanivarmma tersebut. Namun demikian pada masa ini Sriwijaya dianggap telah menjadi bahagian dari dinasti Chola, dari kronik Tiongkok menyebutkan bahwa Kulothunga Chola I (Ti-hua-ka-lo) sebagai raja San-fo-ts’i membantu perbaikan candi dekat Kanton pada tahun 1079, pada masa dinasti Song candi ini disebut dengan nama Tien Ching Kuan dan pada masa dinasti Yuan disebut dengan nama Yuan Miau Kwan.

Masa keemasan

Kemaharajaan Sriwijaya bercirikan kerajaan maritim, mengandalkan hegemoni pada kekuatan armada lautnya dalam menguasai alur pelayaran, jalur perdagangan, menguasai dan membangun beberapa kawasan strategis sebagai pangkalan armadanya dalam mengawasi, melindungi kapal-kapal dagang, memungut cukai serta untuk menjaga wilayah kedaulatan dan kekuasaanya.

Dari catatan sejarah dan bukti arkeologi, pada abad ke-9 Sriwijaya telah melakukan kolonisasi di hampir seluruh kerajaan-kerajaan Asia Tenggara, antara lain: Sumatera, Jawa, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Filipina. Dominasi atas Selat Malaka dan Selat Sunda, menjadikan Sriwijaya sebagai pengendali rute perdagangan rempah dan perdagangan lokal yang mengenakan biaya atas setiap kapal yang lewat. Sriwijaya mengakumulasi kekayaannya sebagai pelabuhan dan gudang perdagangan yang melayani pasar Tiongkok, dan India.

Sriwijaya juga disebut berperan dalam menghancurkan kerajaan Medang di Jawa, dalam prasasti Pucangan disebutkan sebuah peristiwa Mahapralaya yaitu peristiwa hancurnya istana Medang di Jawa Timur, di mana Haji Wurawari dari Lwaram yang kemungkinan merupakan raja bawahan Sriwijaya, pada tahun 1006 atau 1016 menyerang dan menyebabkan terbunuhnya raja Medang terakhir Dharmawangsa Teguh.

Penurunan

Tahun 1017 dan 1025, Rajendra Chola I, raja dari dinasti Chola di Koromandel, India selatan, mengirim ekspedisi laut untuk menyerang Sriwijya, berdasarkan prasasti Tanjore bertarikh 1030, kerajaan Chola telah menaklukan daerah-daerah koloni Sriwijaya, sekaligus berhasil menawan raja Sriwijaya yang berkuasa waktu itu. Selama beberapa dekade berikutnya seluruh imperium Sriwijaya telah berada dalam pengaruh dinasti Chola. Meskipun demikian Rajendra Chola I tetap memberikan peluang kepada raja-raja yang ditaklukannya untuk tetap berkuasa selama tetap tunduk kepadanya. Hal ini dapat dikaitkan dengan adanya berita utusan San-fo-ts’i ke Cina tahun 1028.

Antara tahun 1079 – 1088, kronik Tionghoa mencatat bahwa San-fo-ts’i masih mengirimkan utusan dari Jambi dan Palembang. Dalam berita Cina yang berjudul Sung Hui Yao disebutkan bahwa kerajaan San-fo-tsi pada tahun 1082 mengirimkan utusan pada masa Cina di bawah pemerintahan Kaisar Yuan Fong. Duta besar tersebut menyampaikan surat dari raja Kien-pi bawahan San-fo-tsi, yang merupakan surat dari putri raja yang diserahi urusan negara San-fo-tsi, serta menyerahkan pula 227 tahil perhiasan, rumbia, dan 13 potong pakaian. Kemudian juga mengirimankan utusan berikutnya di tahun 1088. Namun akibat invasi Rajendra Chola I, hegemoni Sriwijaya atas raja-raja bawahannya melemah, beberapa daerah taklukan melepaskan diri, sampai muncul Dharmasraya sebagai kekuatan baru yang kemudian menguasai kembali wilayah jajahan Sriwijaya mulai dari kawasan Semenanjung Malaya, Sumatera, sampai Jawa bagian barat.

Berdasarkan sumber Tiongkok pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada tahun 1178, Chou-Ju-Kua menerangkan bahwa di kepulauan Asia Tenggara terdapat dua kerajaan yang sangat kuat dan kaya, yakni San-fo-ts’i dan Cho-po (Jawa). Di Jawa dia menemukan bahwa rakyatnya memeluk agama Budha dan Hindu, sedangkan rakyat San-fo-ts’i memeluk Budha, dan memiliki 15 daerah bawahan yang meliputi; Si-lan (Kamboja), Tan-ma-ling (Tambralingga, Ligor, selatan Thailand), Kia-lo-hi (Grahi, Chaiya sekarang, selatan Thailand), Ling-ya-si-kia (Langkasuka), Kilantan (Kelantan), Pong-fong (Pahang), Tong-ya-nong (Terengganu), Fo-lo-an (muara sungai Dungun daerah Terengganu sekarang), Ji-lo-t’ing (Cherating, pantai timur semenanjung malaya), Ts’ien-mai (Semawe, pantai timur semenanjung malaya), Pa-t’a (Sungai Paka, pantai timur Semenanjung Malaya), Lan-wu-li (Lamuri di Aceh), Pa-lin-fong (Palembang), Kien-pi (Jambi), dan Sin-t’o (Sunda).

Namun demikian, istilah San-fo-tsi terutama pada tahun 1178 tidak lagi identik dengan Sriwijaya, melainkan telah identik dengan Dharmasraya, dari daftar 15 negeri bawahan San-fo-tsi tersebut merupakan daftar jajahan kerajaan Dharmasraya, walaupun sumber Tiongkok tetap menyebut San-fo-tsi sebagai kerajaan yang berada di kawasan laut Cina Selatan. Hal ini karena dalam Pararaton telah menyebutkan Malayu, disebutkan Kertanagara raja Singhasari mengirim sebuah ekspedisi Pamalayu atau Pamalayu, dan kemudian menghadiahkan Arca Amoghapasa kepada raja Melayu, Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa di Dharmasraya sebagaimana yang tertulis pada prasasti Padang Roco. Peristiwa ini kemudian dikaitkan dengan manuskrip yang terdapat pada prasasti Grahi. Begitu juga dalam Nagarakretagama, yang menguraikan tentang daerah jajahan Majapahit juga sudah tidak menyebutkan lagi nama Sriwijaya untuk kawasan yang sebelumnya merupakan kawasan Sriwijaya.

Struktur pemerintahan

Pembentukan satu negara kesatuan dalam dimensi struktur otoritas politik Sriwijaya, dapat dilacak dari beberapa prasasti yang mengandung informasi penting tentang kadātuan, vanua, samaryyāda, mandala dan bhūmi.

Kadātuan dapat bermakna kawasan dātu, (tnah rumah) tempat tinggal bini hāji, tempat disimpan mas dan hasil cukai (drawy) sebagai kawasan yang mesti dijaga. Kadātuan ini dikelilingi oleh vanua, yang dapat dianggap sebagai kawasan kota dari Sriwijaya yang didalamnya terdapat vihara untuk tempat beribadah bagi masyarakatnya. Kadātuan dan vanua ini merupakan satu kawasan inti bagi Sriwijaya itu sendiri. Menurut Casparis, samaryyāda merupakan kawasan yang berbatasan dengan vanua, yang terhubung dengan jalan khusus (samaryyāda-patha) yang dapat bermaksud kawasan pedalaman. Sedangkan mandala merupakan suatu kawasan otonom dari bhūmi yang berada dalam pengaruh kekuasaan kadātuan Sriwijaya.

Penguasa Sriwijaya disebut dengan Dapunta Hyang atau Maharaja, dan dalam lingkaran raja terdapat secara berurutan yuvarāja (putra mahkota), pratiyuvarāja (putra mahkota kedua) dan rājakumāra (pewaris berikutnya). Prasasti Telaga Batu banyak menyebutkan berbagai jabatan dalam struktur pemerintahan kerajaan pada masa Sriwijaya.

Warisan sejarah

Meskipun Sriwijaya hanya menyisakan sedikit peninggalan arkeologi dan terlupakan dari ingatan masyarakat pendukungnya, penemuan kembali kemaharajaan bahari ini oleh Coedès pada tahun 1920-an telah membangkitkan kesadaran bahwa suatu bentuk persatuan politik raya, berupa kemaharajaan yang terdiri atas persekutuan kerajaan-kerajaan bahari, pernah bangkit, tumbuh, dan berjaya di masa lalu.

Di samping Majapahit, kaum nasionalis Indonesia juga mengagungkan Sriwijaya sebagai sumber kebanggaan dan bukti kejayaan masa lampau Indonesia. Kegemilangan Sriwijaya telah menjadi sumber kebanggaan nasional dan identitas daerah, khususnya bagi penduduk kota Palembang, provinsi Sumatera Selatan. Bagi penduduk Palembang, keluhuran Sriwijaya telah menjadi inspirasi seni budaya, seperti lagu dan tarian tradisional Gending Sriwijaya. Hal yang sama juga berlaku bagi masyarakat selatan Thailand yang menciptakan kembali tarian Sevichai (Sriwijaya) yang berdasarkan pada keanggunan seni budaya Sriwijaya.

Di Indonesia, nama Sriwijaya telah digunakan dan diabadikan sebagai nama jalan di berbagai kota, dan nama ini telah melekat dengan kota Palembang dan Sumatera Selatan. Universitas Sriwijaya yang didirikan tahun 1960 di Palembang dinamakan berdasarkan kedatuan Sriwijaya. Demikian pula Kodam II Sriwijaya (unit komando militer), PT Pupuk Sriwijaya (Perusahaan Pupuk di Sumatera Selatan), Sriwijaya Post (Surat kabar harian di Palembang), Sriwijaya TV, Sriwijaya Air (maskapai penerbangan), Stadion Gelora Sriwijaya, dan Sriwijaya Football Club (Klab sepak bola Palembang), semua dinamakan demikian untuk menghormati, memuliakan, dan merayakan kegemilangan kemaharajaan Sriwijaya.

Source: http://www.indonesiaindonesia.com/f/4090-sriwijaya/


FULL STORY >>

Efek Negatif Minum Teh Kental


Minum teh sudah menjadi bagian dari ritual pagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain teh manis hangat, teh pahit juga banyak disukai untuk menemani menu sarapan.

Bagi sebagian orang, minum teh tak afdal jika warnanya tidak pekat. Bila dilakukan terlalu sering, kebiasaan ini ternyata bisa membuat urusan ke belakang terganggu.

“Teh yang terlalu pekat dan juga pahit, seperti diketahui, bisa mengatasi diare. Karena itu, jika dikonsumsi terlalu sering tentu bisa menyebabkan konstipasi atau sembelit,” kata Rina Poerwadi, ahli kuliner sehat dalam acara bincang-bincang “Manfaat Teh untuk Kesehatan” yang diadakan Teh Botol Sosro dan Kidzania.

Karena itu, Rina menyarankan agar penyeduhan teh sebaiknya tidak lebih dari tiga menit. “Diseduh selama tiga menit sudah cukup untuk merilis polifenol yang ada dalam teh. Kalau diseduh terlalu lama, ibaratnya ‘nyawanya’ sudah tidak ada lagi,” paparnya.

Polifenol merupakan antioksidan dalam teh. Senyawa antioksidan ini mampu menyingkirkan radikal bebas yang menjadi penyebab utama penuaan dan penyakit pada manusia. Selain pada teh, polifenol juga bisa ditemukan pada minyak zaitun, anggur merah, dan teh hijau. Polifenol hanya bisa bertahan tiga jam.

Source: http://health.kompas.com/read/2011/01/13/14104410/Efek.Samping.Minum.Teh.Pekat

FULL STORY >>