Otak Yang Besar Bukan Berarti Lebih Pintar
Serangga  kecil bisa jadi lebih cerdik daripada hewan besar, walau otaknya hanya  seukuran kepala jarum, demikian hasil penelitian yang dimuat di jurnal  Current Biology edisi 17 November.
Dari penelitian terdahulu para  ilmuwan menemukan bahwa hewan besar mungkin perlu otak yang juga besar  karena lebih banyak bagian yang harus dikendalikan. Contohnya untuk  menggerakkan otot yang lebih besar maka diperlukan saraf lebih banyak  dan lebih besar juga. Namun hal itu tak sejalan dengan kecerdasan.
"Pada  otak yang lebih besar seringkali tak ditemukan kompleksitas yang lebih,  tapi hanya pengulangan dari sirkuit saraf yang sama. Mungkin ini  membantu mengingat detil dari citra dan suara, tapi tak menambah tingkat  kerumitan pemikiran," kata Lars Chittka, profesor pakar bidang indra  dan ekologi perilaku dari Universitas Queen Mary, London. "Analoginya  dalam bidang komputer, otak lebih besar itu seperti hard-disk yang  besar, tapi bukan prosesor yang lebih canggih."
Argumen  mereka sesuai dengan beberapa riset terdahulu yang menyatakan bahwa  lompatan kecerdasan manusia jutaan tahun lalu kemungkinan besar bukan  karena ukuran semata. Bahkan menariknya, menurut para peneliti lain,  ukuran otak manusia malah mengecil seiring evolusi terkini.
Di  dunia hewan, perbedaan ukuran otak bisa ekstrim: otak paus bisa berbobot  hampir 9 kg, dan berisi lebih dari 200 miliar sel saraf, sementara otak  manusia hanya sekitar 1,25 kg hingga 1,45 kg, dan diperkirakan berisi  85 miliar sel saraf. Otak lebah madu malah hanya 1 mg dan sel sarafnya  tak lebih dari sejuta.
Meski begitu, Chittka dan koleganya,  Jeremy Niven dari Universitas Cambridge berulangkali menemukan  penelitian yang membuktikan bahwa serangga mampu berperilaku pintar.  Lebah madu misalnya bisa berhitung, mengkategorikan benda-benda yang  serupa seperti membedakan anjing atau wajah manusia, memahami konsep  'sama' dan 'beda', dan membedakan bentuk-bentuk simetris dan asimetris.
Walau  perkembangan ukuran otak memang ada pengaruhnya pada kemampuan  berperilaku pintar pada hewan, kebanyakan perbedaan ukuran hanya terjadi  pada bagian tertentu dari otak. Ini seringkali terlihat pada hewan  dengan indra yang lebih tajam, seperti pada penglihatan atau  pendengaran, atau kemampuan bergerak dengan akurat.
Para peneliti  menuturkan bahwa pemikiran 'tingkat lanjut' sebenarnya tak perlu jumlah  saraf neuron yang tinggi. Model komputer juga menunjukkan bahwa  kesadaran pikiran bisa dihasilkan dengan sirkuit saraf yang sangat  kecil, yang secara teoritis muat di dalam otak serangga.
Kenyataannya,  model-model komputer ini menyatakan bahwa kegiatan berhitung bisa  dilakukan hanya dengan beberapa ratus sel saraf dan hanya beberapa ribu  sel saraf cukup untuk menimbulkan kesadaran.


0 komentar to “Otak Yang Besar Bukan Berarti Lebih Pintar”