Orang Kerdil

Jumat



Orang Kerdil

Pada umumnya manusia masih mengerti bagaimana saling menghormati, tetapi di dunia ini masih ada sebagian besar orang yang tidak mengerti akan prinsip dasar bagaimana menjadi orang.

Di dunia ini, orang “kerdil” paling tidak ingin dirugikan orang  lain. Ia justru bisa mengalami kerugian paling besar. Karena setiap hari  harus memeras otak, berpikir bagaimana tidak dirugikan, maka makan  tidak enak, tidur pun tidak nyenyak. Tanpa disadari, ia telah melukai  kesehatan tubuhnya sendiri. (CLIPART)
Di dunia ini, orang “kerdil” paling tidak ingin dirugikan orang lain. Ia justru bisa mengalami kerugian paling besar. Karena setiap hari harus memeras otak, berpikir bagaimana tidak dirugikan, maka makan tidak enak, tidur pun tidak nyenyak. Tanpa disadari, ia telah melukai kesehatan tubuhnya sendiri.

Jika Anda baik dengan dia, dia menganggap Anda takut pada dirinya. Jika Anda mengalah padanya dia beranggapan Anda seorang lemah yang boleh diperlakukan sewenang-wenang. Ketika Anda lebih unggul dari dia dalam segala bidang, maka dia akan menuruti segala kehendak Anda. Ketika Anda sedang dalam keadaan yang tidak bagus, dia akan berubah menjadi seorang pongah yang menyakitkan hati. Ketika Anda membutuhkan bantuannya, dia bisa mengucapkan kata-kata yang memuakkan juga bisa pura-pura tidak mendengar seperti orang tuli.

Menurut kriteria moralitas tradisional, orang semacam ini disebut sebagai orang kerdil. Orang kerdil disebut sebagai kerdil, bukan hanya karena berpandangan picik sempit dan suka iri kepada orang lain, namun juga karena moralnya yang rendah, membuat orang lain menghina dan memandang rendah kelakuannya.

Orang kerdil itu sangat egois, menjadikan keuntungan diri sendiri sebagai akhir dari tujuan hidupnya. Oleh karena itu tidak peduli dimana dia berada selalu meletakkan keuntungan pribadi serta perlindungan diri sendiri pada posisi yang paling utama.

Orang kerdil itu suka iri dengki kepada orang lain. Saat melihat orang lain lebih unggul dari dirinya, dia lalu akan menjadi iri dengan tanpa sebab. Orang kerdil banyak sekali mendendam kepada orang lain, dia selalu beranggapan dirinya dirugikan, selalu beranggapan orang lain sedang menipu dirinya. Semboyan orang kerdil, “Jika tidak menda-patkan keuntungan sudah disebut sebagai kerugian.”

Orang kerdil condong mempertahankan hal negatif, keburukan orang lain selalu terukir dalam hati, sedangkan budi baik dari orang lain selalu diabaikan atau dilupakan. Orang kerdil sulit menjadi puas, jika Anda ingin membuatnya menjadi puas, saya kira suatu hal yang sulit dilakukan. Karena nafsu keinginan orang kerdil selamanya tidak ada batas. Anda baik kepada orang kerdil, dia akan tak kenal puas ingin mendapatkan perilaku yang lebih baik lagi, begitu seterusnya.

Di dunia ini orang yang paling tidak ingin dirugikan oleh orang lain adalah orang kerdil. Ia justru merupakan orang yang bisa mengalami kerugian paling besar. Oleh karena setiap hari dia harus memeras otak berpikir untuk bagaimana tidak dirugikan, maka dia makan tidak enak, tidur pun tidak nyenyak. Tanpa disadari ia telah melukai kesehatan tubuhnya sendiri, ini merupakan kerugian pertama.

Oleh karena pandangan orang kerdil sangat pendek, mereka hanya melihat keuntungan yang berada di depan mata saja. Mereka tidak akan pernah merenungkan keabadian jiwa mereka. Oleh karena itu, meski Anda mengantarkan pusaka tak ternilai harganya ke hadapan mereka, mereka juga belum tentu bisa mengenali pusaka itu. Hal tersebut merupakan kerugian mereka yang kedua.

Orang kerdil demi keuntungan diri sendiri, atau selalu ingin mendapatkan sesuatu yang yang seharusnya bukan milik dia, atau mefitnah memarahi dan mengutuk orang lain, semua hal yang dilakukan orang kerdil ini akan menciptakan karma (dosa). Dan dosa-dosa ini tidak bisa habis terbayar pada masa kehidupan sekarang, maka harus dibayar pada kehidupan berikutnya. Hal tersebut merupakan kerugian dia yang ketiga.

Oleh karena itu, orang yang paling malang di dunia ini, terutama orang-orang kerdil yang menganggap diri sendiri sebagai orang yang terpandai.

Artikel Lainnya



0 komentar to “Orang Kerdil”

Bebas Berkomentar..