Peradaban Kuno Chachapoyas

Sabtu



Peradaban Kuno Chachapoyas

Pada luasnya hutan Amazon, di pegunungan Andes, di kedalaman 500 km sebelah timur laut Lima, Peru, ada sebuah kebudayaan kota kuno, yang disebut dengan “Masyarakat Awan”. Kebudayaan ini telah hilang pada lebih 1000 tahun yang lalu. Hingga detik ini, ia masih menyimpan berjuta misteri.

Misteri peradaban kuno Chachapoyas “Masyarakat Awan” di puncak Amazon, Peru. Kota kuno Chachapoyas, negeri orang-orang awan yang hilang ratusan tahun lalu berhasil ditemukan.

Sebutan “masyarakat awan” mungkin karena mengacu pada pegunungan Andes yang selalu berselimut awan. Kehidupan dan kebudayaan kota kuno yang eksis sejak abad ke-9 ini, sampai sekarang masih misteri dan sulit diungkap, karena mereka tidak banyak meninggalkan catatan.



Meski hilang tanpa jejak selama ratusan tahun lamanya, namun jejak peradaban kota Chachapoyas yang kini masuk wilayah utara Peru, masih bisa ditemukan. Deretan patung-patung menghadap ke matahari terbit yang terkenal dengan sebutan “prajurit awan” tetap berdiri tegak hingga kini.

Patung-patung itu melambangkan keperkasaan masyarakat mereka di masa lalu. Situs Karija ini, dibangun hampir 1 milenium. Sebenarnya itu merupakan kuburan, setiap patung melambangkan tokoh yang di makamkan di sana. Mungkin bisa dibilang mirip dengan situs-situs makam di Tanah Toraja, Sulawesi, Indonesia.

Patung-patung itu terbuat dari clay dan plant matt, dimana di dalamnya berisi mumi para tokoh Chachapoyas. Yang uniknya posisi patung berisi mumi itu sangat sulit dijangkau.

Entah bagaimana masyarakat pada jaman itu membawa dan menempatkannya di sana. Sebab telah diteliti, tidak ada jalan yang bisa diakses menuju tempat itu. Kisah bangaimana kehidupan di Chachapoyas, nyaris menjadi misteri, karena tempatnya yang sangat terisolir.

Kota kuno Chachapoyas yang hilang ini, ditemukan tahun 2008 di hutan lebat Amazon, yang sangat terisolir, oleh tim ekspedisi arkeologi. Jaraknya sekitar 500 km sebelah timur laut Lima.

Tim arkeologi menemukan benteng-benteng dari batu serta bangunan-bangunan yang berada di tepi jurang, sisa-sisa tembok yang memuat lukisan-lukisan yang di pahat di bebatuan. Mungkin ini dibangun mereka untuk melindungi dari musuh.

Sayangnya, tidak banyak yang tahu tentang keberadaan kota kuno Chachapoyas ini. Hanya sedikit catatan tentang hal itu, termasuk tentang kebudayaan mereka yang berkembang di abad ke-9.

Kenyataannya, kota kuno Chachapoyas itu berada di puncak ketinggian. Diduga, kota di ketinggian itu sengaja dikembangkan untuk pertahanan terhadap musuh. Akan tetapi, nasib mereka menjadi tak menentu, ketika kekaisaran Inca semakin berkembang dan berhasil menaklukkan mereka 500 tahun lalu.

Meskipun bangsa Chachapoyas sempat memberi perlawanan keras, namun kekuatan Inca tak tertandingi. Keberuntungan datang, ketika Spanyol datang pada 1535. Sisa-sisa suku Chachapoyas berpihak pada Spanyol untuk berperang melawan suku Inca. Namun kemudian, datang sebuah penyakit orang Eropa, yakni cacar, yang melenyapkan populasi mereka.

Penulis sejarah Cieza Pedro de León menulis, sosok orang-orang Chachapoyas berkulit putih dan tampan, kaum wanitanya cantik-cantik, itulah sebabnya banyak orang Inca ingin memperistrikan mereka.

Makam tokoh orang-orang awan ini di chullas, di sisi tebing yang dicat dengan atap runcing, khususnya yang ditemukan di Revash. Namun, yang paling mengesankan dari peninggalan konstruksi Chachapoyas adalah Kuelap, benteng monumental yang berada 9.500 meter di atas permukaan laut. Bangunan itu bagian luarnya dilindungi oleh batu-batu besar.

Di Kuelap ada sekitar empat ratus gedung yang mungkin ditempati oleh sekitar 3.500 jiwa. Bandingkan dengan bangunan milik bangsa Inca, Manchu Picchu yang terkenal. Kompleks ini (Kuelap) menunjukkan, bahwa bangsa Chachapoyas pada 1000 tahun lalu telah mampu membuat sesuatu yang luar biasa.

Siapa yang tahu, apalagi yang akan ditemukan di pedalaman Andes Amazon? Semua memang masih misteri, seperti misteriusnya Chachapoyas. Minimnya catatan tentang suku Chachapoyas ini, memunculkan pesimis bagi para peneliti, apakah bisa menguak kisah misterius “orang-orang awan” ini?


Sumber : jelajahunik.blogspot.com


Artikel Lainnya



1 to “Peradaban Kuno Chachapoyas”>




Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..

Bebas Berkomentar..