Fenomena Pusaran Air Setelah Tsunami
Akibat gelombang tsunami dahsyat yang menghantam pantai sebelah timur Jepang pada akhir pekan lalu, terbentuk whirlpool atau pusaran air besar di lepas pantai.
Tsunami tersebut dipicu oleh gempa bumi berkekuatan 9,0-magnitude, yang terjadi sekitar 371 kilometer dari Tokyo pada pukul 14.46 waktu setempat.
Menurut Ruth Ludwin, seismolog dari Universitas Washington di Seattle, terbentuknya pusaran air seperti itu bukan hal yang aneh.
"Pusaran air selalu dikaitkan dengan imajinasi manusia. Sangat menakutkan," kata Ludwin. "Tapi, dari perspektif geologi, kejadian itu tak ada yang istimewa."
Menurut Ludwin, pusaran air terbentuk lantaran terjadi interaksi antara gelombang air yang kuat dan bentuk pesisir pantai serta dasar laut.
"Tentu saja saat terjadi tsunami volume air yang didorong sangat besar. Setelah itu, air mengikuti bentuk dasar laut dekat pantai," katanya.
Foto pertama dan video yang berhasil merekam terbentuknya pusaran air setelah tsunami adalah pada 2004, ketika tsunami terjadi di Samudra Hindia.
Menurut beberapa ilmuwan, pusaran air setelah tsunami bukan hal yang baru. Pada 1775 pusaran air pun pernah terlihat menyusul gempa besar yang melanda Lisabon.
Namun, pada masa lalu, pusaran putih tersebut selalu dikaitkan dengan mitos, seperti yang diyakini warga Haida di Pulau Queen Charlotte di British Columbia.
Mereka mengaitkan pusaran air tersebut dengan monster laut. Pusaran tersebut, menurut mereka, terbentuk akibat punggung monster berbalik arah.
Tentu saja itu hanya sebuah mitos. Pusaran air terbentuk akibat permukaan air meninggi dan menurun dengan cepat.
Simon Boxhall, dari National Oceanography Centre di Southampton, mengatakan, "Ini seperti Anda menarik tutup tempat cuci piring. Di situ terjadi pusaran air."
Boxhall menambahkan, setelah tsunami, air kembali surut menuju laut secara cepat. Jika ada celah di dasar laut, terbentuklah pusaran air itu.
Pusaran air yang sangat kuat dikenal sebagai maelstroms. Salah satu pusaran air paling terkenal ditemukan di Pulau Lofoten dekat pantai Norwegia.
Di bawah dasar laut itu terdapat lubang berdiameter 8 kilometer. Kecepatan pusaran air di sana bisa mencapai 11 kilometer per jam dan cukup berbahaya.
Tsunami tersebut dipicu oleh gempa bumi berkekuatan 9,0-magnitude, yang terjadi sekitar 371 kilometer dari Tokyo pada pukul 14.46 waktu setempat.
Menurut Ruth Ludwin, seismolog dari Universitas Washington di Seattle, terbentuknya pusaran air seperti itu bukan hal yang aneh.
"Pusaran air selalu dikaitkan dengan imajinasi manusia. Sangat menakutkan," kata Ludwin. "Tapi, dari perspektif geologi, kejadian itu tak ada yang istimewa."
Menurut Ludwin, pusaran air terbentuk lantaran terjadi interaksi antara gelombang air yang kuat dan bentuk pesisir pantai serta dasar laut.
"Tentu saja saat terjadi tsunami volume air yang didorong sangat besar. Setelah itu, air mengikuti bentuk dasar laut dekat pantai," katanya.
Foto pertama dan video yang berhasil merekam terbentuknya pusaran air setelah tsunami adalah pada 2004, ketika tsunami terjadi di Samudra Hindia.
Menurut beberapa ilmuwan, pusaran air setelah tsunami bukan hal yang baru. Pada 1775 pusaran air pun pernah terlihat menyusul gempa besar yang melanda Lisabon.
Namun, pada masa lalu, pusaran putih tersebut selalu dikaitkan dengan mitos, seperti yang diyakini warga Haida di Pulau Queen Charlotte di British Columbia.
Mereka mengaitkan pusaran air tersebut dengan monster laut. Pusaran tersebut, menurut mereka, terbentuk akibat punggung monster berbalik arah.
Tentu saja itu hanya sebuah mitos. Pusaran air terbentuk akibat permukaan air meninggi dan menurun dengan cepat.
Simon Boxhall, dari National Oceanography Centre di Southampton, mengatakan, "Ini seperti Anda menarik tutup tempat cuci piring. Di situ terjadi pusaran air."
Boxhall menambahkan, setelah tsunami, air kembali surut menuju laut secara cepat. Jika ada celah di dasar laut, terbentuklah pusaran air itu.
Pusaran air yang sangat kuat dikenal sebagai maelstroms. Salah satu pusaran air paling terkenal ditemukan di Pulau Lofoten dekat pantai Norwegia.
Di bawah dasar laut itu terdapat lubang berdiameter 8 kilometer. Kecepatan pusaran air di sana bisa mencapai 11 kilometer per jam dan cukup berbahaya.
tempointeraktif.com
1 to “Fenomena Pusaran Air Setelah Tsunami”>
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..
=