Sufisme Dan Haqqul Yakin
Sabtu
Sufisme Dan Haqqul Yakin
Begitu banyak artikel-artikel yang membahas tentang ketuhanan dan sufisme. Dari mulai tentang fahamnya yang banyak menimbulkan kontroversi, konsep kesederhanaannya sampai paham syrik yang dituduhkan kepadanya. Semakin kita memperdalam suatu bidang ilmu, maka semakin banyak pulalah hal yang tidak kita ketahui. Wajar pulalah bila saidina Ali kwj mengatakan bahwa "makin banyak ilmumu makin banyak diam mu".
Konsep kami dalam nge blog sangatlah simple. Blog adalah suatu wadah sharing dan bersifat subyektif. Apapun jenis blog dan siapapun pemiliknya, tidaklah dapat kita jadikan sebagai "kitab suci" yang dapat dipercaya begitu saja melainkan hanya sebatas bahan pertimbangan pribadi. Dan tulisan ini kami tujukan hanyalah buat para "pengamal tharekat".
Sufi adalah bertarekat. Bukan sufi namanya bila seseorang itu bukan pengamal Tharekat. Tharekat adalah jalan. Dan semua Tharekat akan mengklaim bahwa mereka beribadah berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits. Dan seperti yang kita ketahui, bahwa Tharekat sangatlah banyak. Kita ambil contoh, Tharekat Naqsabandi. Tharekat Naqsabandi sangatlah banyak "cabang", dan terkadang satu cabang akan berbeda jauh dengan cabang yang lain.
Para pengamal tharekat diharuskan untuk wajib patuh terhadap Guru Mursyd nya. Guru Mursyd adalah Guru yang dipercaya sebagai ulama pewaris Rasul. Bisa dipastikan bahwa murid itu akan gagal dalam perjalanan tasawufnya bila mendapatkan keraguan terhadap Guru Mursydnya. Dan semua pengikut tharekat akan mengklaim bahwa tindakan yang begitu adalah berdasarkan Hadits.
Tapi disisi lain, sangat banyak orang-orang yang anti tharekat membantah dan mengatakan bahwa tindakan pengamal tharekat adalah zindik, kafir dan syrik. Dan prinsip anti tharekat juga berdasarkan Hadits. Dan memang kenyataannya Hadits-hadits juga banyak yang bertabrakan dan berseberangan antara satu sama lain. Ambil saja contoh Hadits yang satu sisi mengatakan bahwa "Tuhan itu lebih erat dari urat leher". Sementara disisi lain ada Hadits yang mengatakan bahwa Rasulullah mengendarai kendaraan yang kecepatannya melebihi kilat untuk dapat bertemu dengan Allah. Bingung kan...???
Tapi semua hilafiah agama akan terjawab bila anda bertharekat. Biarkanlah Tuhan yang menilai tentang kita dan jangan dengarkan pendapat si A atau si B. Toh nantinya anda sendiri yang akan menghadap Nya.
Seorang ulama tasawuf pernah memberi kias:
Disana ada perguruan silat yang hebat ---> itulah ilmul yakin.
Lalu anda berguru disana ---> itulah ainul yakin.
Lalu anda mencoba kehebatan ilmu tersebut ---> anda sudah hakkul yakin.
Jangan hiraukan mereka yang beragama karena warisan orang tuanya dan terkurung didalam dogma-dogma. Selamatkanlah dirimu di penghujung zaman ini. Pegang teguhlah jalan itu, semoga engkau mendapat kemenangan dunia dan akhirat.
Konsep kami dalam nge blog sangatlah simple. Blog adalah suatu wadah sharing dan bersifat subyektif. Apapun jenis blog dan siapapun pemiliknya, tidaklah dapat kita jadikan sebagai "kitab suci" yang dapat dipercaya begitu saja melainkan hanya sebatas bahan pertimbangan pribadi. Dan tulisan ini kami tujukan hanyalah buat para "pengamal tharekat".
Sufi adalah bertarekat. Bukan sufi namanya bila seseorang itu bukan pengamal Tharekat. Tharekat adalah jalan. Dan semua Tharekat akan mengklaim bahwa mereka beribadah berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits. Dan seperti yang kita ketahui, bahwa Tharekat sangatlah banyak. Kita ambil contoh, Tharekat Naqsabandi. Tharekat Naqsabandi sangatlah banyak "cabang", dan terkadang satu cabang akan berbeda jauh dengan cabang yang lain.
Para pengamal tharekat diharuskan untuk wajib patuh terhadap Guru Mursyd nya. Guru Mursyd adalah Guru yang dipercaya sebagai ulama pewaris Rasul. Bisa dipastikan bahwa murid itu akan gagal dalam perjalanan tasawufnya bila mendapatkan keraguan terhadap Guru Mursydnya. Dan semua pengikut tharekat akan mengklaim bahwa tindakan yang begitu adalah berdasarkan Hadits.
Tapi disisi lain, sangat banyak orang-orang yang anti tharekat membantah dan mengatakan bahwa tindakan pengamal tharekat adalah zindik, kafir dan syrik. Dan prinsip anti tharekat juga berdasarkan Hadits. Dan memang kenyataannya Hadits-hadits juga banyak yang bertabrakan dan berseberangan antara satu sama lain. Ambil saja contoh Hadits yang satu sisi mengatakan bahwa "Tuhan itu lebih erat dari urat leher". Sementara disisi lain ada Hadits yang mengatakan bahwa Rasulullah mengendarai kendaraan yang kecepatannya melebihi kilat untuk dapat bertemu dengan Allah. Bingung kan...???
Tapi semua hilafiah agama akan terjawab bila anda bertharekat. Biarkanlah Tuhan yang menilai tentang kita dan jangan dengarkan pendapat si A atau si B. Toh nantinya anda sendiri yang akan menghadap Nya.
Seorang ulama tasawuf pernah memberi kias:
Disana ada perguruan silat yang hebat ---> itulah ilmul yakin.
Lalu anda berguru disana ---> itulah ainul yakin.
Lalu anda mencoba kehebatan ilmu tersebut ---> anda sudah hakkul yakin.
Jangan hiraukan mereka yang beragama karena warisan orang tuanya dan terkurung didalam dogma-dogma. Selamatkanlah dirimu di penghujung zaman ini. Pegang teguhlah jalan itu, semoga engkau mendapat kemenangan dunia dan akhirat.
0 komentar to “Sufisme Dan Haqqul Yakin”
=