Pulau Lesbos, Surganya Kaum Lesbian di Yunani
Pulau Lesbos Yunani (AFP)
Para wanita di seluruh Eropa, yang tergolong pecinta sesama jenis atau lesbian, tertarik mengunjungi sebuah pulau di Yunani untuk menghadiri sebuah festival internasional yang unik khusus untuk kaum wanita.
Pulau itu bernama Pulau Lesbos. Pulau itu terletak di sebuah kawasan yang dipengaruhi oleh Yunani Ortodoks di mana sebagian masyarakatnya menentang pernikahan sesama jenis. Tetapi, justru secara diam-diam acara untuk para kaum lesbian berkembang di sudut Laut Aegea tersebut.
Seperti dikutip dari news.com.au, Sabtu 18 September 2010, selama dekade terakhir, pengunjung acara yang digelar selama dua pekan itumeningkat drastis, dari sekitar 30-an sampai ratusan wanita. Mereka datang dari berbagai negara di Eropa tak hanya Jerman, Inggris, Belanda dan Skandinavia saja tetapi juga dari Yunani dan Italia.
Para perempuan yang hadir di sana mengisi acara dengan mengadakan perjalanan menggunakan kapal pesiar, menikmati matahari terbenam, workshop, mengadakan kelas tarian Yunani serta memutar film tentang lesbian. "Aku terpesona, tidak ada kecemasan sama sekali," kata Lauren Bianchi, seorang peserta asal Skotlandia.
Lauren Bianchi mengaku ini untuk pertama kalinya ia mengikuti festival tersebut. Ia mengaku sebelumnya ia telah membaca artikel tentang hubungan yang sulit antara penduduk lokal dan lesbian. Tetapi, saat berada di sana, ia merasakan kenyamanan.
Pada tahun 2000 silam, pertama kali festival ini diluncurkan, sempat ada ketegangan tinggi. Sebuah poster iklan dianggap sebagai pemicunya. Walikota mengancam membawa masalah ini ke pengadilan dan melarang penyelenggaraan acara tersebut. Ia berjanji akan mengusir para lesbian dari tempatnya tersebut.
Seperti dikutip dari news.com.au, Sabtu 18 September 2010, selama dekade terakhir, pengunjung acara yang digelar selama dua pekan itumeningkat drastis, dari sekitar 30-an sampai ratusan wanita. Mereka datang dari berbagai negara di Eropa tak hanya Jerman, Inggris, Belanda dan Skandinavia saja tetapi juga dari Yunani dan Italia.
Para perempuan yang hadir di sana mengisi acara dengan mengadakan perjalanan menggunakan kapal pesiar, menikmati matahari terbenam, workshop, mengadakan kelas tarian Yunani serta memutar film tentang lesbian. "Aku terpesona, tidak ada kecemasan sama sekali," kata Lauren Bianchi, seorang peserta asal Skotlandia.
Lauren Bianchi mengaku ini untuk pertama kalinya ia mengikuti festival tersebut. Ia mengaku sebelumnya ia telah membaca artikel tentang hubungan yang sulit antara penduduk lokal dan lesbian. Tetapi, saat berada di sana, ia merasakan kenyamanan.
Pada tahun 2000 silam, pertama kali festival ini diluncurkan, sempat ada ketegangan tinggi. Sebuah poster iklan dianggap sebagai pemicunya. Walikota mengancam membawa masalah ini ke pengadilan dan melarang penyelenggaraan acara tersebut. Ia berjanji akan mengusir para lesbian dari tempatnya tersebut.
Tetapi, konon para turis lesbian ini sudah mulai mendatangi kawasan wisata sejak tahun 1970-an. Menurut laporan sebuah agen perjalanan wisata, sekarang hampir sekitar 60 persen turis yang mengunjugi pulau tersebut kaum lesbian. Tetapi, ketikafestival berlangsung, turis lesbian akan melonjak menjadi 90 persen.
Artikel Lainnya
Area X
- Kota Negeri Dongeng
- 10 Air Terjun Terindah Dunia
- Kota Makkah
- Kemewahan Buckingham Palace
- 10 Tabrakan Hebat Benda Luar Angkasa dengan Bumi
- Freedom Ship, Kota Terapung
- Sebuah Kota di Laut, Vanesia
- Observatorium La Silla, Tempat Pengamatan Bintang
- Kota Bawah Tanah di Inggris
- Gambar Ruang Eksekusi Mati di California
- Depok, Kota Petir Dunia ?
- Situs Romawi Kuno di Bawah Hotel Mewah di London
- Bukit Di Daerah Madinah Bermagnet
- Gerbang Neraka Di Arab Saudi
- Gambar-gambar Semburan Geyser Yang Mengagumkan
- Las Vegas, Kota Paling Stres
- 115 Pulau Di Indonesia Akan Tenggelam Pada Tahun 2100
- Gunung Matterhorn, Swiss
- Laut Merah
- Sumber Mata Air Paling Panas di Dunia
- Kalaash, Dunia Terpencil Yang Mempesona
- Misteri Hutan Aokigahara
- Area 51
- Pulau Socotra
0 komentar to “Pulau Lesbos, Surganya Kaum Lesbian di Yunani”